Kamis, 26 Maret 2020 21:59
BREAKING NEWS

Update Kasus Covid-19: Sulsel Terbanyak di Luar Jawa

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat memberikan keterangan pers tentang Covid-19 beberapa hari lalu. Foto: IST
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat memberikan keterangan pers tentang Covid-19 beberapa hari lalu. Foto: IST

Jumlah pasien positif terpapar di Provinsi Sulsel kian melonjak. Data yang dirilis pemerintah pusat pada Kamis, (26/3), jumlah kasus bertambah menjadi 27 orang. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jumlah pasien positif terpapar di Provinsi Sulsel kian melonjak. Data yang dirilis pemerintah pusat pada Kamis, (26/3), jumlah kasus bertambah menjadi 27 orang. 

Jumlah itu terbanyak di luar Jawa. Jika dirunut secara nasional, Sulsel berada di posisi keenam dalam hal jumlah kasus Covid-19. 

Data terbaru di situs Pemerintah Provinsi Sulsel (covid19.sulselprov.go.id) pukul 21:02, ada 24 yang dirawat dengan status terinfeksi. Tiga orang dinyatakan sudah meninggal.

Dari 27 kasus itu, tersebar di empat daerah. Yakni Kota Makassar (22 kasus), Kabupaten Gowa (3 kasus), Kabupaten Pinrang (1 kasus) dan Kabupaten Sidrap (1 kasus). Belum ada yang dinyatakan sembuh.

18 daerah lainnya di Sulsel, belum ditemukan kasus positif.

Khusus orang dalam pemantauan (ODP), tercatat sebanyak 197 orang. Ada 161 orang masih proses pemantauan dan 36 orang telah selesai pemantauan. 

Sementara untuk pasien dalam pengawasan (PDP), sebanyak 81 orang. Dari data itu, ada 73 yag dirawat dan 8 pasien sudah pulang/sehat.

Gubernur: Jangan Panik

Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah terus mengajak seluruh masyarakat Sulsel solid melawan virus corona.

"Jika kita bisa solid menjaga sinergi yang kuat, saya yakin kita bisa melalui badai ini dengan baik," kata Nurdin Abdullah melalui video conference bersama bupati, walikota dan seluruh Forkopimda, Kamis, 26 Maret 2020. 

Ia mengingatkan agar seluruh masyarakat Sulsel tidak terlalu panik dan tidak anggap remeh penyebaran Covid-19 ini. 

"Kuncinya adalah tidak panik, tapi tidak menganggap remeh, tak lupa memohon doa kepada Tuhan yang Maha Kuasa agar kita selalu dilindungi," ujarnya. 

Ia juga berharap masyarakat Sulsel menyaring informasi dengan baik. Sebab, tanpa disaring dengan baik, informasi bisa menyesatkan masyarakat. 

"Jangan terlalu banyak membaca (informasi hoax), jadi hampir separuh itu adalah hoax, dan membuat kita semakin tegang," imbuhnya. 

Masyarakat yang masih baik-baik saja, harus banyak bersyukur, tapi jangan karena masih dalam keadaan baik-baik saja, lantas melakukan aktifitas di luar. 

"Saya kira ini penting sekali, tentu kita sadarkan kepada masyarakat. Dan kuncinya adalah imun tubuh kita, imunitas kita harus kuat. Jadi virus ini akan kalah dengan imunitas yang baik. Saya kira kita tidak usah terlalu panik karena kita panik juga membuat imunitas kita jadi turun, sehingga mereka (COVID-19) cepat masuk," jelasnya. 

Selain itu, ia menyampaikan, COVID-19 ini merupakan sebuah ujian, tidak hanya bagi aparat pemerintah tapi ujian bagi seluruh anak bangsa.

"Saya yakin dan percaya, kita harus betul-betul memberikan semangat kepada masyarakat kita, mudah-mudahan masyakarat kita semakin optimistis, semakin yakin dan kita melalui persoalan ini dengan tanpa kekurangan apapun," pungkasnya.