Rabu, 25 Maret 2020 21:35

Setelah Italia, Spanyol Lampaui China Soal Korban Corona yang Meninggal

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tempat tidur untuk RS darurat di pusat pameran IFEMA, Spanyol, 21 Maret lalu. (AP/Comunidad de Madrid)
Tempat tidur untuk RS darurat di pusat pameran IFEMA, Spanyol, 21 Maret lalu. (AP/Comunidad de Madrid)

Jumlah korban meninggal akibat virus Covid-19 di Spanyol melampaui China pada Rabu (25/3). Dalam 24 jam terakhir, terdapat 738 kematian hingga total korban akibat corona di Spanyol menjadi 3.434.

RAKYATKU.COM, SPANYOL--Jumlah korban meninggal akibat virus corona (Covid-19) di Spanyol melampaui China pada Rabu (25/3). Dalam 24 jam terakhir, terdapat 738 kematian hingga total korban akibat corona di Spanyol menjadi 3.434, seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Sekadar informasi, di China, sejak virus mematikan ini muncul pada akhir tahun lalu, hingga kini sudah ada 3.281 orang yang meninggal akibat corona di Negeri Tirai Bambu tersebut. Sementara itu, kematian tertinggi akibat corona saat ini, berada di Italia, dengan 6.820 kematian.

Memasuki hari ke-11 isolasi (lockdown) di seluruh negeri, Kementerian Kesehatan Spanyol mencatat ada 47.610 orang yang positif terinfeksi virus corona. Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan tes corona sejak Selasa kemarin.

Pemerintah juga memperingatkan minggu ini, situasi akan makin memburuk.
"Kita mendekati puncak," kata Menteri Koordinator Situasi Darurat Fernando Simon.

Di Spanyol, lockdown  dimulai pada 14 Maret lalu, dan direncanakan berlangsung dua pekan. Namun, situasi yang belum kunjung membaik membuat pemerintah memperpanjang lockdown hingga 11 April mendatang.

Di seluruh Spanyol, jumlah kasus tertinggi berada di ibu kota Madrid yakni 14.597 orang terinfeksi, dan 1.825 kematian. Untuk mengatasi kekurangan rumah sakit, pemerintah mendirikan rumah sakit darurat di pusat pameran IFEMA, yang saat ini menampung 1.500 tempat tidur. (*)