Senin, 23 Maret 2020 13:05

Padahal Berbatasan Dengan China, Ini yang Membuat Rusia Kurang Terpapar Covid-19

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Vladimir Putin
Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini mengatakan, negaranya berhasil menghentikan penyebaran massal virus corona.

RAKYATKU.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini mengatakan, negaranya berhasil menghentikan penyebaran massal virus corona.

Dia mengklaim bahwa situasinya "di bawah kendali," berkat langkah-langkah pencegahan awal dan agresif untuk melindungi banyak orang dari virus.

Apa yang dikatakan Putin memang ada benarnya. Jumlah kasus virus yang dikonfirmasi di negara itu cukup rendah, meskipun Rusia berbatasan dengan China dan mulai mencatat kasus pertamanya pada bulan Januari.

Jumlahnya memang meningkat menjadi 253 kasus, tetapi itu dibilang cukup sedikit, mengingat perbandingan populasi 146 juta di negara itu.

Bila dibandingkan, Luxembourg misalnya, yang hanya memiliki populasi 628.000 jiwa, telah melaporkan 670 kasus virus corona, dan delapan kematian.

Langkah-langkah respons awal Rusia termasuk menutup perbatasan sepanjang 2.600-mil dengan China pada 30 Januari. Mereka juga dengan cepat mendirikan zona karantina, yang diyakini berkontribusi pada penundaan penyebaran wabah.

"Direktur jenderal WHO mengatakan tes, tes, tes," kata Dr. Melita Vujnovic, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia di Rusia, kepada CNN.

"Yah, Rusia memulai itu secara harfiah pada akhir Januari."

Vujnovic mengatakan, Rusia juga mengambil serangkaian tindakan yang lebih luas selain pengujian.

"Pengujian dan identifikasi kasus, pelacakan kontak, isolasi, ini semua adalah langkah-langkah yang diusulkan dan direkomendasikan WHO, dan semuanya dilakukan sepanjang waktu," katanya.

"Dan jarak sosial adalah komponen kedua yang benar-benar dimulai relatif awal."

Rospotrebnadzor, pengawas konsumen negara bagian Rusia, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah menjalankan lebih dari 156.000 uji virus corona secara total.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat baru mengambil langkah dalam pengujian pada awal Maret, sementara Rusia telah melakukannya secara massal sejak awal Februari, termasuk di bandara, dengan fokus pada pelancong dari Iran, China, dan Korea Selatan.

Tapi Rusia juga kebobolan. Itu karena mereka tidak langsung menguji orang-orang yang tiba dari Italia atau negara-negara Uni Eropa lainnya yang terkena dampak buruk.

Jadi, mayoritas kasus coronavirus yang dilaporkan di Rusia dibawa dari Italia.