Senin, 23 Maret 2020 11:52

RSIA Sayang Bunda Makassar Jadi RS Darurat Covid-19, Gandeng Wahdah Islamiyah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua Tim Medis, dr Hisbullah (tengah) bersama Direktur RSIA Sayang Bunda Makassar, dr Iip Larasati (kanan).
Ketua Tim Medis, dr Hisbullah (tengah) bersama Direktur RSIA Sayang Bunda Makassar, dr Iip Larasati (kanan).

Bertambah lagi rumah sakit rujukan pasien virus corona di Makassar. Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda berinisatif ikut menangani pasien.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Bertambah lagi rumah sakit rujukan pasien virus corona di Makassar. Manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda berinisatif ikut menangani pasien.

Direktur RSIA Sayang Bunda, dr Iip Larasati mengatakan, penyebaran Covid-19 sangat aktif. Perlu dukungan tambahan fasilitas kesehatan untuk memudahkan penanganan.

"Kami berinisiatif mendirikan rumah sakit darurat yang khusus menangani pasien ODP atau PDP Covid-19. Agar pelayanan lebih tersentralisasi lagi," ungkap dr Iip usai rapat, Senin (23/3/2020). 

RSIA Sayang Bunda beralamat di Jalan Letjen Hertasning Nomor 52 Makassar.

Tindakan ini, kata dia, insya Allah akan memudahkan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. "Persiapan kita adalah penanganan lebih spesifik terkait penyakit Covid-19. Jadi isolasi dan penanganan di rumah sakit ini lebih ketat," ujar dia.

RSIA Sayang Bunda bekerja sama beberapa tenaga medis dan relawan kemanusiaan yang dipimpin dr Hisbullah. Dia sudah berpengalaman menangani beberapa kasus PDP Covid-19 di Makassar.

Sebagai langkah awal, dr Hisbullah memanggil beberapa tenaga medis dan relawan kemanusiaan untuk mempersiapkan rumah sakit darurat tersebut.

Persiapan diawali rapat yang dihadiri enam dokter, perawat, dan unsur lembaga kemanusiaan. Ada Wahdah Peduli, Para Relawan Indonesia (PRI), serta Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran beberapa perguruan tinggi di Makassar.

"Ini bukan sekadar bekerja. Namun, juga ada edukasi mengenai cara bekerja yang benar untuk menangani Covid-19. Termasuk mengundang unsur Wahdah Islamiyah dalam rangka edukasi tersebut," urai dr Hisbullah.

Sebelum beroperasi, rumah sakit darurat ini akan dilengkapi alat pelindung diri (APD) tenaga medis, tenaga administrasi, logistik, hingga keamanan.

Hari ini, Relawan Wahdah Peduli dan PRI langsung melakukan pembersihan seluruh ruangan. Pembersihan dilakukan untuk mempersiapkan area perawatan pasien yang direncakanan akan digelar secara outdoor. Juga melakukan penyemprotan disinfektan.

"Pekerjaan awal ini harus segera selesai agar pelayanan terhadap masyarakat bisa segera dimulai. Maka, kami memanggil relawan Wahdah Peduli yang telah berpengalaman bersama kami di bencana Palu kemarin," ungkap dr Hisbullah.

Muhammad Syukri Turusi selaku koordinator relawan Wahdah Peduli mengatakan, pihaknya menyambut baik panggilan kemanusiaan ini. Dia berharap bisa berkontribusi dalam menyelamatkan masyarakat dari Covid-19.

"Hari ini kami terjunkan relawan dari kader Wahdah Islamiyah untuk melakukan pembersihan rumah sakit. Insya Allah akan berlanjut dengan pelayanan logistik kepada pasien dan tenaga medis," tambah dia seperti dilaporkan Rustam Hafid dari Infokom DPP Wahdah Islamiyah. 

Tenaga medis dan relawan kemanusiaan akan berkantor dan menempati tenda-tenda yang didirikan di halaman rumah sakit. Layanan yang diberikan berupa pemeriksaan, perawatan, isolasi dan pasokan logistik kepada tenaga medis dan pasien.