Kamis, 19 Maret 2020 08:29

'Putri' yang 'Cantik Namun Mematikan' Dipenjara 13 Tahun Karena Korupsi Rp30,5 T

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gulnara Karimova
Gulnara Karimova

Dia pernah dijuluki sebagai salah satu wanita terkaya di dunia. Namun kini Gulnara Karimova harus mendekam di penjara karena kasus korupsi.

RAKYATKU.COM, UZBEKISTAN - Dia pernah dijuluki sebagai salah satu wanita terkaya di dunia. Namun kini harus mendekam di penjara karena kasus korupsi. Dia adalah Gulnara Karimova, putri mendiang penguasa tiran Uzbekistan, Islam Karimov.

Baru-baru ini, wanita berusia 46 tahun itu dijatuhi hukuman penjara 13 tahun karena korupsi senilai 1,7 miliar poundsterling (Rp30,5 triliun). Dia divonis oleh pengadilan rahasia di Tashkent.

Hukumannya akan dihitung mulai dari tahun 2015, ketika dia ditahan.

Mantan duta besar Inggris untuk Uzbekistan pernah menggambarkan 'putri' itu sebagai penjahat James Bond yang cantik namun mematikan.

"Gulnara Karimova adalah paket yang luar biasa," kata Craig Murray.

"Lebih kaya dari Paris Hilton, tidak dapat disangkal lebih pintar dan bisa dibilang lebih seksi - dan saya sudah bertemu keduanya."

"MBA Harvard, pemilik sejumlah bisnis, sabuk hitam seni bela diri, fasih dalam empat bahasa, perancang perhiasan profesional, penyair dan pemain pop hit nomor satu."

"Pacarnya yang berotot berjalan dengan hormat di belakangnya, kepalanya tertunduk."

Karimova pernah disiapkan untuk menggantikan ayahnya sebagai presiden. Tapi rencana tersebut batal, setelah dia tersandung kasus korupsi.

Setelah itu dia seolah dibuang, dan tidak lagi dicintai di negaranya.

Sekarang, dia dikurung di belakang kawat berduri di koloni narapidana suram nomor 21 di wilayah Tashkent.

Pada persidangan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, ia dituduh secara curang mengakuisisi aset senilai £ 455 juta dan menerima suap senilai £ 664 juta yang dibayarkan ke rekening luar negeri.

Nilai total dugaan pencuriannya dari rakyat Uzbekistan mencapai lebih dari £1,7 miliar.

Dia dihukum karena mengorganisir kelompok kriminal, pemerasan, penggelapan karena penyelewengan, dan legalisasi pendapatan yang diperoleh dari kegiatan kriminal.

Lima kaki tangannya juga dipenjara.

Pemerintah Uzbekistan telah menyita sekitar £1 miliar dari asetnya.

Bulan lalu, Karimova memohon pengganti ayahnya, Presiden Shavkat Mirziyoyev agar mengizinkan pembebasannya, dengan alasan kesehatan yang buruk dan kebutuhan mendesak untuk operasi.