Selasa, 17 Maret 2020 00:48
Jelang Musda Golkar Sulsel

Pengamat Bilang Rapuh, Maqbul: Kalau Tujuannya Lawan NH, Ke-Golkar-annya Rendah

Fusuy
Konten Redaksi Rakyatku.Com
GELAR. Sebanyak 12 Ketua DPD II Golkar menggelar pertemuan di Trans Mall, Minggu (15-3-2020) (foto/int)
GELAR. Sebanyak 12 Ketua DPD II Golkar menggelar pertemuan di Trans Mall, Minggu (15-3-2020) (foto/int)

Partai beringin rindang mulai memanas. Itu dipicu pertemuan di Trans Mall, Makassar, Minggu, 15 Maret 2020.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR--Partai beringin rindang mulai memanas. Itu dipicu pertemuan di Trans Mall, Makassar, Minggu, 15 Maret 2020.

Pertemuan yang disebut-sebut mengatasnamakan diri ‘Kelompok Perubahan’ ini, bak menabuh ‘genderang perang’. Siap melakukan perlawanan. Jelas, arah perlawanan itu dialamatkan kepada Sang Ketua DPD I Golkar Sulsel; Nurdin Halid cs.

Lalu, seperti apa kekuatan “Kelompok Perubahan” itu? Koalisi yang ‘digawangi’ Rusdin Abdullah (Rudal) ini, ternyata dinilai rapuh. Itu, karena ‘koalisi bersama’ ini belum menyepakati satu nama untuk diusung sebagai kandidat di Musda Golkar Sulsel.

Disebut-sebut, ada beberapa anggota ‘koalisi’ ini yang siap maju sebagai ketua. Selain Rudal, ada juga Wali Kota Parepare, Taufan Pawe yang disebut tertarik. Juga, Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi yang dikabarkan mengincar posisi yang sama.

Nah, jika ada  yang ngotot, maka bisa dipastikan ini bubar sebelum perhelatan Musda digelar. Intinya, koalisi ini dinilai keropos. “Manuver, tapi tidak solid. Mereka memiliki kepetingan besar yang sama (melawan NH), tetapi memiliki kepentingan ‘kecil’ yang berbeda,” kata pengamat politik Unismuh Makassar, Luhur A Prianto kepada wartawan seperti dikutip dari Manifesto, Senin, 16 Maret 2020.

Lebih parah lagi, Luhur melihat jika beberapa Ketua DPD II Golkar yang ikut pertemuan di Trans Mall adalah loyalis Nurdin Halid (NH). “Koalisi itu, masih harus diuji karena akan ada dinamika selanjutnya. Dalam peta dukungan yang semakin terang, wajar kalau ada yang berusaha membangun faksi baru. Ini soal siapa yang bisa membangun gerbong terbesar,” tandas Luhur.

Luhur menambahkan, jika respons NH terkait pertemuan ini, juga dinantikan. Kata dia, sikap NH menyikapi manuver DPD II ini, sangat menentukan keberlanjutan ‘Koalisi Perubahan’ yang digawangi Rudal cs tersebut.

NH yang dikonfirmasi Rakyatku.com, belum memberikan tanggapan. Hanya saja, NH yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan baru saja diberi amanah lebih besar oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, meminta Maqbul Halim untuk berkomentar.

Maqbul yang tak lain Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini, menanggapi dingin manuver “Kelompok Perubahan” itu. Kata Maqbul, kelompok itu sah-sah saja. “Bahkan, kalau besok bisa saja ada lagi kelompok baru, misalkan Golkar Reformasi, silahkan saja,“ tandasnya.

Kedua, lanjut Maqbul, mudah memahami kelompok baru itu terbentuk yaitu karena ada musyawarah daerah (Musda) untuk memilih ketua.

Dan ketiga, jelas Maqbul, karena kelompok itu terbentuk karena akan ada Musda, maka itu tentu bukan karena kepentingan Golkar secara keseluruhan, melainkan untuk menjadi ketua.

Maqbul mengurai, di Golkar itu ada faksi-faksi. Faksi itu, disebutnya mempunyai perbedaan cara pandang. Tujuannya, bagaimana mencapai tujuan partai. Bukan tentang person atau kelompok person yang boleh urus Golkar dan yang lain tidak boleh. “Kalau orientasinya untuk kepentingan seperti itu, berarti tidak untuk masa depan partai. Itu kembali lagi kepentingan kelompok.

Nah, kalau tujuannya juga untuk melawan Pak Nurdin Halid, berarti derajat ke-Golkar-annya rendah,” tandasnya, seambil tertawa kecil.

Maqbul kemudian menyindir beberapa plt ketua Golkar yang dinilai tidak aktif. “Selama ini mereka tidak aktif di daerahnya. Tiba-tiba jelang Musda barulah bicara kepentingan partai. Itu betul-betul sulit saya pahami,” tambahnya, lagi-lagi tertawa.

Sekadar informasi, sebanyak 14 Ketua DPD II Golkar di Sulsel menggelar pertemuan. ‘Konsolidasi’ DPD ll Golkar se-Sulsel ini, tak melibatkan orang orang dekat Nurdin Halid.

Dalam pertemuan itu, hadir Wali Kota Parepare, Taufan Pawe. Juga, Bupati Bone, Andi Fashar Fadjalangi. Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak.  Bupati Jeneponto, Ichsan Iskandar. Wakil Bupati Toraja, Viktor Datuan Batara.

Selain itu, mantan wakil bupati Pinrang yang juga ketua Golkar, Darwis. Plt Ketua Golkar Palopo, Armin Mustamin Toputiri. Plt Ketua Golkar Sinjai, Zulkarnain. Plt ketua Golkar Gowa, Hoist Bachtiar. Plt Ketua Golkar Takalar, Fahruddin Rangga. Juga, hadir anggota DPR RI, Andi Rio Fadjlangi dan mantan bendahara Golkar, Rusdin Abdullah. Sebera kuat kelompok ini melakukan ‘perlawanan’? Menarik kita tunggu?  (*)