Rabu, 11 Maret 2020 20:30

Gadis 8 Tahun di Barru Menderita Lumpuh, Tak Punya Biaya untuk Berobat

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gadis 8 Tahun di Barru Menderita Lumpuh, Tak Punya Biaya untuk Berobat

Malang niang nasib Adelia, bocah berumur 8 tahun itu hanya bisa berbaring menyaksikan teman sebayanya bermain. Sejak menderita lumpuh akibat penyakit syaraf, Adelia tak bisa lagi ceria. Ia hanya mengh

RAKYATKU.COM, BARRU - Malang niang nasib Adelia, bocah berumur 8 tahun itu hanya bisa berbaring menyaksikan teman sebayanya bermain. Sejak menderita lumpuh akibat penyakit syaraf, Adelia tak bisa lagi ceria. Ia hanya menghabiskan waktunya di rumah.

Tubuh Adelia kurus. Kaki dan tangannya kaku, sulit untuk ia gerakkan. Mata Gadis berambut ikal itu terlihat sayu. Nyaris tanpa ekspresi, ketika komunitas wartawan dari Aliansi Jurnalis Barru (AJB) melihat kondisinya. Adelia tinggal di sebuah gubuk kecil berukuran 2x3 meter di Dusun Labattoa, Desa Bojo, Kecamatan  Mallusetasi. Sekitar 45 kilo meter dari ibukota Kabupaten Barru.

Ibu Adelia, Murni (30) duduk disamping buah hatinya. Ia berusaha tegar, namun sesekali raut wajahnya pilu ketika melihat keadaan putri sulungnya itu.

Adelia dulunya adalah anak yang normal. Sama seperti yang lainnya. Namun, suatu waktu ia jatuh sakit, dan sempat koma selama 10 hari di rumah sakit. Kala itu usianya baru 1 tahun 5 bulan. Akibat sakit yang diderita, tubuh Adelia mengalami lumpuh. Ia sulit bicara. Dokter menyarankan orang tuanya agar Adelia menjalani terapi pengobatan.

Namun karena kendala biaya, Murni dan ayah Adelia, Sukriadi memutuskan memulangkan anaknya, dan merawat dengan seadanya. Adelia sebenarnya punya jaminan asuransi kesehatan, yakni BPJS Kelas III yang orang tuanya bayar secara mandiri. Namun karena keterbatasan ekonomi, BPJS itu tak lagi aktif. Ayah Adelia tidak punya pekerjaan tetap. Begitupun ibunya, hanya mengurus rumah tangga.

"Sudah ji saya bawa satu kali ke kerumah sakit tahun 2014 lalu. Tapi berhenti berobat karena tidak ada lagi biaya," ujar Murni lirih.

Sehari-hari Adelia harus dipapah ibunya. Baik ketika ingin buang air dan mandi. Lain hal soal makanan. Sejak sakit, Adelia susah makan. Hanya dua atau tiga suap nasi sekali makan. Selama tujuh tahun lebih orang tua Adelia sabar merawat anaknya itu.

Jika melihat umur Adelia, seharusnya anak pertama dari dua bersaudara itu sudah duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar bersama teman sebayanya. Namun di usia belia itu, gadis kecil tersebut harus berjuang dengan penyakitnya. Murni berharap ada dermawan yang bisa membantu kesembuhan anaknya.

Ketua Aliansi Jurnalis Barru, Ahmadi Kalub usai menyerahkan bantuan mengaku iba melihat kondisi Adelia. Dia mendoakan agar Adelia bisa lekas sembuh. "Semoga banyak pihak yang perhatian ke Adelia," ujar Ahmadi.