RAKYATKU.COM - Sekitar 180 tentara Korea Utara dilaporkan tewas akibat virus korona. Rezim Kim Jong-un masih belum mengkonfirmasi satu kasus virus yang telah menewaskan hampir 4.000 orang di seluruh dunia itu.
Namun beberapa sumber mengklaim virus itu telah menewaskan 180 tentara dan lebih dari 3.700 prajurit aktif hidup dalam karantina, dikutip dari Daily Star, Senin (9/3/2020).
Dikatakan militer Korea Utara berderit di bawah tingkat infeksi, dengan "terlalu banyak mayat" dikremasi.
Pyongyang dilaporkan khawatir akan bocornya informasi tentang infeksi di pasukan mereka kepada populasi umum. Sementara Kim dikabarkan menyembunyikan laporan tentang virus corona.
"Saya belum pernah mendengar mayat dikremasi di rumah sakit militer. Pemimpin militer kemungkinan percaya bahwa tiba-tiba meminta rumah sakit mengkremasi semua mayat akan membuat sakit kepala besar bagi staf medis," kata seorang sumber.
Laporan-laporan tentang jumlah korban jiwa yang meningkat datang dari sebuah laporan yang dikirim oleh petugas medis militer ke petinggi militer rezim.
Menurut laporan itu, tentara yang tewas sebagian besar ditempatkan di atau di sekitar perbatasan Sino-Korea Utara di Pyongan Utara, Chagang, Ryanggang, dan Hamgyong Utara.
Korea Selatan tetap menjadi salah satu negara yang paling terinfeksi di dunia dengan lebih dari 7.000 kasus dikonfirmasi, kedua setelah Cina di mana virus itu berasal.