RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sabtu (7/3/2020), Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman berkunjung ke Universitas Fajar (Unifa) Makassar.
Dalam kunjungan itu ada dua agenda yang diikutinya. Andi Sudirman mengenakan koko putih dipadukan celana kain hitam serta kopiah.
Pertama, peletakan batu pertama Masjid Al-Fajri Unifa Makassar. Kedua kakinya ditekuk, dengan posisi jongkok. Dirinya ikut meletakkan batu pertama pada sebuah lubang yang sudah disiapkan.
Agenda kedua, masih di lokasi yang sama, hanya lokasinya di dalam ruangan tepatnya di Ballroom Unifa. Dilaksanakan tablig akbar yang dibawakan oleh Ustaz Zulkarnain M Sanusi.
Dengan tema yakni 'Ada Apa dengan Pemerintah, Aparat Keamanan, Mahasiswa, dan Masyarakat? Menatap Masa Depan Indonesia'.
Rektor Unifa, Ridwan Hamid mengaku, empat komponen itu sangat menentukan masa depan negara ini. Yakni pemerintah, aparat keamanan, mahasiswa, dan masyarakat.
"Jika empat komponen ini bersatu padu bersama visi untuk membangun bangsa ini maka saya sangat meyakini bangsa Indonesia akan bisa lebih maju ke depan," ungkapnya.
Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengaku, bahwa dirinya senantiasa mendorong lembaga dakwah ikut terlibat dalam gerakan anti narkoba.
Apalagi penyalagunaan narkoba di Sulsel sangat memprihatinkan. Serta menangkal paham radikalisme sesat.
"Pendekatan agama akan lebih mudah untuk mempengaruhi, setiap pemeluk agama pasti mengenal dan takut kepada tuhannya," ungkap Ketua MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) Sulsel ini.
"Salah satunya dengan pendekatan agama, ini menjadi kewajiban kita semua terutama pemuka agama," harapnya.
Olehnya itu, alumnus teknik Universitas Hasanuddin ini mengajak, untuk memupuk rasa persaudaraan. Diharapkan adanya sinergitas dari empat pilar itu, mulai dari pemerintah, aparat, mahasiswa dan masyarakat, demi mewujudkan masyarakat yang madani.
Diketahui, dipemerintahan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman, Pemprov Sulsel berkomitmen dalam membangun Sulsel melalui program 'Sulsel Madani'. Melalui upaya mendorong pendidikan agama di masyarakat. Di mulai dari sekolah, dengan program literasi Al-Qur’an dan gerakan 15 menit mengaji.
