RAKYATKU.COM - Penyebaran virus corona Covid-19 yang begitu pesat di luar China, menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat konferensi pers, WHO mengungkapkan, penyebaran virus corona Covid-19 di wilayah luar China hampir 9 kali lebih besar daripada kasus yang terjadi di negara itu sendiri.
Sekretaris Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menunjukkan bahwa jumlah kasus corona Covid-19 yang terkonfirmasi di China mulai menurun terus-menerus.
Pada 1 Maret 2020, hanya menemukan 206 kasus corona Covid-19 yang dilaporkan sejak 22 Januari 2020.
Namun, wabah virus corona ini mulai membuat putaran di luar batas negara asalnya, yakni lebih dari 10 ribu kasus yang terkonfirmasi di 73 negara di luar China.
Jumlah kasus virus corona Covid-19 di luar China ini pun sudah mengkhawatirkan, karena sebanyak 81 persen dari kasus corona ini terjadi di Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia.
Direktur Eksekutif WHO untuk Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat juga menyuarakan keprihatinannya selama konferensi pers. Pihaknya mengatakan bahwa laboratorium sementara telah berusaha keras untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin baru.
Kementerian Kesehatan Malaysia (MOH) juga telah merilis pernyataannya melalui Twitter, mereka menyarankan warga untuk menunda perjalanan ke 4 negara yang berisiko tinggi penularan virus corona Covid-19, yakni Korea Selatan, Jepang, Iran dan Italia.
Per 3 Maret 2020, tercatat sudah sekitar 17 ribu lebih kasus pesakitan akibat infeksi virus corona Covid-19 di seluruh dunia.
Sementara itu dikutip dari Suara.com, dr. Anung Sugihantono, Dirjen P2P mengatakan meningkatnya kasus penularan virus corona diduga karena intensitas kontak dekat antara orang yang tertular dan orang sehat.
Adapun 3 jenis kontak yang bisa menyebabkan virus menular cepat, antara lain melalui droplets (percikan cairan), airbone (udara) dan mukosa (sentuhan kulit, misalnya lubang hidung, bibir, telinga, daerah kemaluan dan anus).
Namun, penularan melalui droplets atau percikan asalah salah satu cara yang paling banyak menyebabkan penularan virus corona Covid-19. (himedik.com)