Rabu, 04 Maret 2020 14:00

Hoax Ada Pasien Suspect Corona di Jeneponto, Dirut RS: Pasien Hanya Radang Paru-paru

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Warga Jeneponto dibuat heboh beredarnya informasi di media sosial, tentang adanya suspect virus corona di Jeneponto.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Warga Jeneponto dibuat heboh beredarnya informasi di media sosial, tentang adanya suspect virus corona di Jeneponto.

Personel Polres Jeneponto dari satuan Intelkam langsung mendatangi Rumah Sakit tersebut, dipimpin Ipda Bhastion bersama anggotanya.

Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang Jeneponto, Bustamin mengatakan, di rumah sakit yang dia pimpin, tidak terdapat pasien yang terjangkit virus corona. Dan informasi yang beredar difacebook itu, semua tidak benar, alias hoax.

"Setelah kami cek pasien yang dimaksud tersebut, hanya mengalami penyakit Pneumonia atau radang paru-paru (saluran pernafasan). Dan untuk itu makanya ditempatkan di ruang isolasi," ujar Bustamin kepada Rakyatku.com, Rabu (4/3/2020).

Menurutnya, ruang isolasi yang ada di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto, bukan dalam rangka virus corona. Dan memang setiap rumah sakit harus memiliki ruang isolasi.

"Penyakit Pnemonia atau radang paru-paru (saluran pernafasan) memang hampir sama ciri-cirinya dengan virus corona. Nah, Kalau virus corona dapat mati diatas suhu 24 derajat, jadi untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan rajin berolahraga dan minum-minuman yang dapat menghangatkan badan," sebutnya.

Bustamin menjelaskan, Ibu Ahriani Kepala IGD RSUD Jeneponto menambahkan Pasien tersebut masuk ke ruang UGD RSUD Lanto Dg Pasewang pada hari Selasa tanggal 03 Maret 2020 pukul 07.30 wita.

Pasien itu bernama MM (23) Mulyadi,  warga Kalukuan, Desa Bulo-bulo, Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto.

Ciri-ciri pasien, mengalami demam tinggi 40,5 derajat, batuknya ada bercak darah dan telah kita lakukan foto rongen oleh dokter paru dan mengalami sakit pnemonia, radang paru yang dapat menular sehingga harus di isolasikan serta menggunakan masker.

Dia bilang, menurut keterangan pasien bahwa memang pada tanggal 10 Februari 2020 berada di Surabaya Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan sudah lebih dari 10 hari sehingga sudah lewat dari masa inkubasinya. 

"Dokter paru mengatakan memang ciri-ciri penyakit yang dialami pasien tersebut hampir mirip pnemoni, radang paru. Pasien itu, dipakaikan Masker N95 dan memang tidak seperti masker lain karena bentuknya yang agak menonjol keluar, jadi saya luruskan pasien tersebut bukan penderita Virus Corona," urainya

"Pasien masih dirawat di ruang isolasi, kondisinya sudah mulai membaik bahkan sudah meminta untuk pulang ke rumahnya. Namun kata dia, kita selaku warga tetap waspada dengan beredarnya Virus Corona, yang juga dikabarkan sudah ada di indonesia," pungkasnya.