RAKYATKU.COM - Penelitian terbaru di Inggris telah menemukan bahwa orang-orang dengan osteoarthritis lebih mungkin meninggal lebih awal daripada mereka yang tidak memiliki kondisi itu. Tetapi kabar baiknya adalah berjalan lebih banyak dapat mengurangi risiko kematian dini.
Osteoartritis adalah jenis radang sendi yang terjadi ketika persendian aus. Ini paling sering mempengaruhi tangan, lutut, pinggul dan tulang belakang.
Meskipun osteoartritis tidak dianggap sebagai kondisi yang mengancam jiwa, para peneliti mengatakan bahwa penelitian ini memberikan bukti bahwa itu dapat memiliki konsekuensi serius, dikutip dari Asia One, Rabu (4/3/2020).
Dipimpin oleh para peneliti di Keele University, studi baru mengamati 10.415 pasien berusia 50 tahun dan lebih dan mengikuti mereka selama sepuluh tahun untuk melihat apakah osteoartritis terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Setelah mempelajari kuesioner yang diisi oleh pasien bersama dengan catatan medis mereka, para peneliti menemukan bahwa mereka yang menderita osteoarthritis memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dari semua penyebab.
Kondisi kesehatan lain, seperti penyakit kardiovaskular, anti-inflamasi non-steroid, obesitas dan status sosial ekonomi mereka sebagian menjelaskan peningkatan risiko ini, tetapi bahkan setelah mempertimbangkan faktor-faktor ini, mereka yang menderita osteoartritis masih memiliki risiko 11 persen peningkatan risiko kematian dini dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Namun, temuan, yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatic and Musculoskeletal Diseases Open, juga menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat membantu mengimbangi risiko kematian ini. Tim menemukan bahwa mereka yang berjalan lebih banyak, apakah mereka menderita osteoartritis atau tidak, mendapat manfaat dari pengurangan risiko kematian dini.