Selasa, 03 Maret 2020 15:10

Komisioner KPK: Berkuasa lalu Ingin Kembali Modal Itu Alamiah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron.

Wakil Ketua KPK RI, Nurul Ghufron berkunjung ke kantor bupati Gowa, Selasa (3/3/2020). Dia disambut Bupati, Adnan Purichta Ichsan.

RAKYATKU.COM,GOWA - Wakil Ketua KPK RI, Nurul Ghufron berkunjung ke kantor bupati Gowa, Selasa (3/3/2020). Dia disambut Bupati, Adnan Purichta Ichsan. 

Ghufron tiba sekitar pukul 09.00 wita. Setelah bersalaman Adnan, dia langsung ke Baruga Karaeng Pattingalloang. Nurul dan Adnan duduk berdampingan. Di depannya ada bosara berisi aneka penganan khas. 

Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember itu menjelaskan asal muasal terjadinya tindak pidana korupsi yang menjadi musuh terbesar di Tanah Air.

Kata dia, jabatan yang dipegang seseorang bisa menjadi celah untuk melakukan korupsi.

"Korupsi ini bisa jadi dari kekuasaan. Bukan penyakit orang pada umumnya. Setidaknya dia punya pendidikan dan jabatan," katanya di hadapan para hadirin.

Dia mencontohkan, beberapa pejabat yang ingin menduduki sebuah jabatan melalui jalur politik. Tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dalam berkampanye.

Di saat itu, kata Ghufron, orang tersebut berharap modal selama berkampanye itu bisa kembali.

"Mungkin. Dia yang mau duduk di situ, mahal. Lalu ketika dia sudah duduk, kemudian harus kembali modal. Itu alamiah," terangnya.

Maka dari itu, kehadiran KPK untuk memperbaiki sistem politik yang ada. Lembaga anti rasuah itu juga tak segan-segan untuk menangkap, siapa saja yang berani melakukan tindak pidana korupsi.