Senin, 02 Maret 2020 19:11

Nisan Makam Kerajaan Binamu di Jeneponto Pernah Dicuri

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Nisan Makam Kerajaan Binamu di Jeneponto Pernah Dicuri

Kawasan taman Purbakala tempat pemakaman para Raja Binamu Kabupaten Jeneponto, terdapat sebuah pohon asam raksasa.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Kawasan taman Purbakala tempat pemakaman para Raja Binamu Kabupaten Jeneponto, terdapat sebuah pohon asam raksasa.

Pada bagian makam raja-raja, bertuliskan huruf lontara. Bagaian lainnya, ada lukisan dari relief tua bergambar macan, sudah berlumut. 

Makam pembesar kerajaan itu, pernah kecurian batu nisannya, yang berbentuk patung bersama dayang-dayangnya. Makam Gosse Karaeng Bombang, sekitar tahun 1990, nisannya hilang.

Saat itu, membuat panik warga Kecamatan Bontoramba. Hari itu pula mengundang reaksi masyarakat setempat.

"Bayangkan saja, pencarian dilakukan hingga lintas Kabupaten Kota. Diantaranya, Gowa, Takalar, Bantaeng, Bulukumba. Dan selebihnya menyampaikan ke daerah tetangga lainnya," ujar Penjaga makam Raja Binamu, Lasu' Daeng Talo', Senin (2/3/2020).

Menurutnya, masyarakat Kecamatan Bontoramba Jeneponto, termasuk dengan para penjaga makam tidak mengetahui isi dalam batu nisan itu, yang hilang sampai sekarang. 

Kamaruddin menambahkan, ia sudah menjaga makam raja-raja Binamu, sejak tahun 1991. Itu, sebelum terjadi dugaan pencurian atau hilangnya batu nisan kerajaan Binamu, Gosse Karaeng Bombang. 

"Saya sudah Kurang lebih 30 tahun, menjadi penjaga makam para pembesar kerajaan Binamu. Di tempat ini biasa ada arwah yang menemuiku. Dia bilang kadang ia bertanya, kau yang jaga di sini nak," katanya.

Ia menceritkan, kuburan para raja tersebut, pada bagian batu nisan, ada relief buatan orang terdahulu. Termasuk di batu nisannya serta nama almarhum diabadikan lewat tulisan. 

Makam Raja ke-16 meninggal tahun 1486, bernama Karaeng Palangkei Daeng Lagu, yang biasa disebut macanga ri Bontoramba (Macamnya Bontoramba) atau tau Barania.

Kata dia, Almarhum itu, sering muncul sosoknya di tempat tersebut. Namun hanya seperti bayangan saja. Sekejap menghilang, setelah mendengar suaranya, menyapa penjaga makam tersebut.

Tak hanya Karaeng Palangkae Daeng Lagu saja. sosok bayangan Sulaiman Kareng Bulu, yang memiliki 41 istri itu, sering menyapanya. 

"Saya pernah berdialog, tapi itu hanya lewat tidurnya, seperti nyata. Termasuk Karaeng Ma'lilika," sebutnya

Mereka juga menyampaikan pesan, jika berkunjung dimakam raja-raja Binamu, agar dapat menghindari perkataan perkataan kotor.

"Karena biasa orang yang datang tiba tiba bisu, tidak bisa ngomong. Bahkan ada yang sampai kerasukang juga,"pungkasnya.