RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Penyebaran virus corona di Indonesia masuk di Indonesia. Itu terbukti setelah diumumkannya dua orang warga negera yang terjangkit virus Covid-19 itu, oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Pemerintah Daerah Kabupeten Bulukumba, melalui Rsud Sulthan Dg Radja Bulukumba mengimbau masyaralat untuk tetap menjaga pola hidup sehat. Namun yang terpenting kata Humas Rsud Sulthan Dg Radja Bulukumba, mengetahui gejala, ciri-ciri dan penyebaran virus tersebut.
Kata Gumala, Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
"Perlu masyarakat Bulukumba ketahui, gejala Infeksi virus Corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada," katanya.
Menurut penelitian, gejala infeksi virus Corona muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu setelah paparan virus Corona.
" Manifestasi klinis yang berhubungan dengan infeksi Covid-19 Uncomplicated illness (Gejala Awal) yaitu, pasien dengan gejala non-spesifik seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot. Perlu waspada pada usia lanjut dan imunocompromised karena gejala dan tanda tidak khas.
Pneumonia ringan Pasien dengan pneumonia dan tidak ada tanda pneumonia berat. Anak dengan pneumonia ringan mengalami batuk atau kesulitan bernapas + napas cepat: frekuensi napas: <2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit dan tidak ada tanda pneumonia berat," jelas Gumala.
"Pneumonia berat Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran napas, ditambah satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress pernapasan berat, atau saturasi oksigen (SpO2) <90% pada udara kamar. Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari, sianosis sentral atau SpO2 <90%; distres pernapasan berat. Seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat. Tanda pneumonia berat, ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau penurunan kesadaran, atau kejang. Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea :<2 bulan, ≥60x/menit; 2–11 bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun,
≥30x/menit," tambah Vumala lebih jauh.
Gumala pun mengajak kepada seluruh masyarakat Bulukumba untuk tidak khawatir namun tetap waspada. Sesegera mungkin untuk menyampaikan ke pihak medis jika mengalami gejala tersebut.
"Kami berharap, masyarakat untuk cepat tanggap dengan hal ini. Sesegera mungkin untuk memeriksakan diri. Ini juga untuk mencegah penyebarannya secara luas di masyarakat. Tapi kita berdoa bersama, semoga kita di sini tidak ada yang terjangkit," kata Mala.
Namun tak kalah penting dikonfirmasi kata Mala, apakah seseorang pernah kontak dengan penderita, traveling dan mengunjungi Faskes yang sementara merawat.