RAKYATKU.COM - Suasana jelang pesta pemilihan wali kota Makassar tiba-tiba heboh. Itu setelah mantan wali kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengunggah sebuah foto di Instagram.
Foto itu tampak seperti paduan nama Syamsu Rizal-Munafri Arifuddin (Ical-Appi) di media sosial (Instagram). Tak cuma itu, Ilham juga menautkan nama akun Instagram keduanya.
Pasca diposting pada 27 Februari 2020, gambar tersebut langsung menjadi berita hangat di sejumlah media sosial. Bahkan, menjadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial.
"Itu usulan ji. Tidak nyangka yah jadi heboh begitu," kata mantan Ketua Demokrat Sulsel tersebut.
IAS menyebut gambar tersebut merupakan gambar yang diteruskan kepadanya.
"Jadi, itu sepertinya kreasi teman-teman yang memang menginginkan pemerintahan baru di Kota Makassar. Diteruskan ke saya, nah, kebetulan sama dengan keinginan saya juga," tambah IAS.
IAS yang mengetahui betul kondisi kota Makassar menduga, di sela-sela wacana ini terselip respons lawan politik Ical dan Appi yang ketar ketir jika paket ini benar-benar terwujud. Ia pun mengaku serius untuk mempersatukan kedua bakal calon walikota Makassar itu.
"Makanya saya serius sekali jadi mak comblang paket ini,. Kalau jadi Alhamdulillah, kalau tidak begitulah politik toh?" tambahnya.
Gambar yang diupload IAS itu ditanggapi berbeda oleh Deng Ical dan pihak Appi.
Deng Ical atau Syamsu Rizal yang dikonfirmasi menyebut sangat terbuka jika Appi ingin berpaket dengan menjadi 02 atau wakil. Terkait kabar IAS berupaya memaketkan Ical-Appi melalui sinyal potongan media sosial, ia pun sangat mengapresiasi.
"Prinsipnya saya sangat terbuka untuk Appi. Kalau pak IAS ingin menduetkan kami, Saya terima sebagai inisiatif beliau," ungkap Ical.
Sementara itu, Muhammad Fadli Noor selalu Jubir Munafri Arifuddin menduga akun insta IAS diretas oleh orang yang sangat berambisi mendompleng tingginya elektoral Appi saat ini. Namun jika tidak, ia menyebut postingan tersebut tidak tepat.
"Jika benar postingan tersebut dilakukan oleh IAS, kami sangat menyayangkan tokoh sekaliber beliau tidak mengedepankan fatsoen politik dan nilai budaya sipakatau untuk menjadi teladan bagi para politisi muda. Kami dengan ikhlas memaafkan pencantuman nama Appi tanpa ijin dalam postingan tersebut," ungkap Fadli.
Dia menambahkan, hingga saat ini Appi telah melakukan segenap tahapan penjaringan pada berbagai parpol hanya untuk menjadi calon walikota, bukan untuk menjadi wakil walikota bagi kandidat manapun. Beberapa parpol telah mencapai tahap finalisasi untuk terbitnya rekomendasi paket saat Appi telah menetapkan calon wakil walikotanya.
"Saat ini tidak pernah ada komunikasi politik untuk mempaketkan Appi dan Ical. Jangankan menjadikan Appi sebagai wakil walikota, komunikasi untuk menjadikan Ical sebagai wakil dari Appi pun belum pernah dilakukan," sebutnya.