Jumat, 28 Februari 2020 13:41

Puluhan Kota di Iran Tiadakan Salat Jumat

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi. (Foto: TAP Persia)
Ilustrasi. (Foto: TAP Persia)

Akibat kondisi tersebut, pemerintah Iran kini tengah berjibaku mencegah penyebarannya. Salah satu langkahnya adalah meniadakan salat Jumat pada pekan ini.

RAKYATKU.COM - Iran dalam kondisi genting karena wabah virus corona baru atau Covid-19. Sejumlah pejabat di negara itu positif terjangkit.

Terbaru, Wakil Presiden Iran Urusan Wanita dan Keluarga, Masoumeh Ebtekar, dilaporkan terjangkit virus yang telah membunuh ribuan manusia itu.

Akibat kondisi tersebut, pemerintah Iran kini tengah berjibaku mencegah penyebarannya. Salah satu langkahnya adalah meniadakan salat Jumat pada pekan ini.

Dilansir Reuters, Jumat (28/2/2020), angka kematian akibat virus corona di Iran telah mencapai 26 orang, sementara jumlah penderita berada di angka 245 orang.

Peniadaan salat Jumat dilakukan agar masyarakat tidak berkumpul di satu ruangan dalam satu waktu. 

Langkah ini diumumkan oleh pemerintah 23 kota di 31 provinsi Iran, termasuk di antaranya ibu kota Teheran dan kota suci Syiah, Qom.

Iran juga melarang warga China masuk ke negara mereka. Warga Iran juga diimbau untuk tidak bepergian dulu, baik di dalam maupun ke luar negeri.

Peningkatan jumlah penderita dan angka kematian di Iran sangat pesat, padahal kasus pertama baru tercatat pada 19 Februari lalu.

"Dalam 24 jam terakhir, kami mengkonfirmasi ada 106 kasus baru. Angka kematian mencapai 26 orang," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianush Jahanpur.

Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki mengatakan, ada larangan baru di Qom dan Mashhad, kota suci umat Syiah. Dalam larangan itu, peziarah di situs-situs suci diharapkan segera keluar setelah beribadah.

"Dilarang berkumpul di dalam situs-situs," kata Namaki.