RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Gadis Desa. Mendengarnya, pikiran tertuju pada perempuan cantik dari kampung. Mengenakan gaun, dan berpose anggun.
Tapi,Gadis Desa bukan hanya ada di kampung. Juga bukan gadis desa sembarangan. Gadis Desa ini milik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Bulukumba.
Gadis desa adalah singkatan dari Gabungan Aksi di Sekolah dan di Desa. Kelompok gadis cantik yang menjadi pelayan pada saat pencatatan kependudukan. Usai diluncurkan oleh Gubernur Sulsel 4 Februari 2020 lalu, Gadis Desa ini telah banyak berada di sekolah.
Perdana saat berada di SMA 8 Bulukumba. Kala itu, Wabup Tomy Satria hadir melihat aksi mereka di depan komputer untuk lakukan perekaman.
Gadis Desa ini terdiri dari kelompok operator pencatatan sipil yang menggunakan mobil layanan. Jemput bola hingga ke desa-desa. Bahkan masuk sekolah.
Gadis desa memang jadi 'rebutan'. Senyumnya merekah sembari memeriksa berkas milik warga helai perhelai. Sesekali meminta tanggapan warga atas hal yang ditelitinya.
Kali ini, gadis desa kembali beroperasi. Jika pekan sebelumnya menyasar sekolah-sekolah, pekan ini Gadis Desa mengunjungi dan melayani desa- desa, tepatnya di Desa Jojjolo dan Desa Bulo-Bulo Kecamatan Bulukumpa, Selasa (25/2/2020).
Kepala Dinas Dukcapil, Andi Mulyati Nur mengungkapkan layanan Gadis Desa diharapkan menyasar masyarakat di desa yang aksesibilitasnya ke kota jauh dan belum lancar.
"Tapi kita juga harus melihat jumlah tingkat cakupan Adminduk masyarakat di desa tersebut. Jika masih banyak penduduknya yang tidak memiliki administrasi kependudukan, maka Gadis Desa diarahkan ke sana," jelas kadis berkacanata itu.
Ketika Gadis Desa turun melayani, tambah Mulyati Nur, Dukcapil Bulukumba biasanya menurunkan personil sebanyak 10 orang terdiri dari 8 operator dan 2 orang pendamping. Mereka bekerja dari pagi sampai sore. Ada wanita, juga pria.
Saat di tengah kerumunan warga yang hendak lakukan perekaman, Gadis Desa tetap memesona. Seyumnya murah, dan ke semua warga ia memberi penjelasan dan edukasi kependudukan.
"Ini adalah sebuah kemajuan dari Disdukcapil karena meringankan beban warga, baik biaya maupun waktu. Dari sisi biaya masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos ke kota Bulukumba untuk mengurus administrasi kependudukan. Cukup naik motor atau jalan kaki ke mobil pelayanan," ujar sembari me perekaman.
Warga lainnya, Nur Afiah mengaku berterima kasih kepada Dukcapil yang turun langsung ke desa. Layanan tersebut, katanya memang sudah lama ditunggu oleh masyarakat. Ia mengetahui keberadaan layanan mobil online karena sebelumnya sudah diumumkan oleh pemerintah desa di masjid masjid bahwa akan layanan mobil Dukcapil.
"Ini sangat membantu kami untuk mengurus hal seperti ini," singkatnya.
Aksi Gadis Desa kali ini berhasil melakukan perekaman 74 orang. Kartu Keluarga 40, Cetak KTP-elektronik 74, dan Akta Kelahiran 50. Sementara di Desa Bulo-Bulo, Cetak KTP-elektronik 101, Kartu Keluarga 25, dan Akta Kelahiran 14.