RAKYATKU.COM - Pemimpin keagamaan di Korea Selatan menyebut penyakit akibat virus corona adalah perbuatan iblis dan ujian iman. Lee Man-hee mengirim pesan pada aplikasi internal yang digunakan oleh anggota Gereja Shincheonji Yesus Kuil Tabernakel Kesaksian, yang ia dirikan pada tahun 1984.
"Kasus penyakit ini dipandang sebagai perbuatan iblis untuk menghentikan pertumbuhan cepat Shincheonji," tulisnya dalam pesan itu, dikutip dari Asia One, Sabtu (22/2/2020).
"Sama seperti tes-tes yang dilalui Ayub, itu untuk menghancurkan kemajuan kita."
Korea Selatan melaporkan 52 kasus koronavirus baru yang dikonfirmasi pada hari Jumat, menjadikan total nasional menjadi 156, mayoritas di Daegu, kota terbesar keempat di negara itu dengan populasi 2,5 juta.
Dari penghitungan nasional, 111 pasien berasal dari Daegu atau di dekatnya. Sebagian besar telah ditelusuri ke seorang wanita berusia 61 tahun yang terinfeksi yang dikenal sebagai "Pasien 31" yang menghadiri layanan di cabang Gereja Shincheonji dalam beberapa pekan terakhir.
Sampai hari Jumat, lebih dari 400 anggota gereja menunjukkan gejala penyakit ini, meskipun tes masih berlangsung, Walikota Daegu Kwon Young-jin mengatakan pada briefing. Para pejabat di Seoul mengatakan mereka menutup gereja Shincheonji di sana.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta para pejabat untuk menyelidiki secara dekat layanan gereja, serta layanan pemakaman di sebuah rumah sakit di daerah Cheongdo yang berdekatan yang dihadiri oleh banyak anggota gereja dan sekarang menjadi lokasi kelompok kasus lainnya.