RAKYATKU.COM, BARRU - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo didampingi Deputy Reformasi Birokrasi berdarah bugis Djufri Rahman hadir meresmikan Pembukaan Mal Pelayanan Publik Barru.
Peresmian itu ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatangan prasasti pengoperasian Mal Pelayanan Publik (MPP) Barru, Rabu (20/2/2020).
MPP nantinya diperuntukkan untuk memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan layanan dalam wadah satu pintu.
"Luar biasa Imigrasi juga hadir di MPP Barru. Terima kasih yah. Layani masyarakat dengan baik," tutur Tjahjo kepada petugas Imigrasi saat mengunjungi stand Imigrasi Parepare.
Terpisah, menurut Kepala Seksi Lalu Lintas dan Izin Tinggal Keimigrasian, I Nyoman Arsila bahwa pada hari pembukaan Mal Pelayanan publik ini, Imigrasi Parepare menyiapkan 20 kuota pemohon paspor.
“Kami hadir sekali seminggu di Mal Pelayanan Publik, yaitu di hari Jumat. Dan kedepannya kami akan menambah jumlah kuota pemohon Paspor sebanyak 30 sampai 50 orang per minggunya," ujar I Nyoman.
"Bagi yang ingin mengurus paspor silakan membawa kelengkapan berkas seperti, KTP, KK dan akte lahir, berkas asli serta foto Copy nya, untuk yang ingin membuat paspor keperluan Umroh, jangan lupa melampirkan rekomendasi umroh. Sementara bagi yang ingin membuat paspor untuk tujuan bekerja, lampirkan pula surat rekomendasi kerja dari Dinas Tenaga Kerja setempat. Sementara bagi masyarakat yang ingin melakukan penggantian paspor habis masa berlaku dan halaman penuh harap untuk melampirkan paspor lamanya," jelasnya.
Bupati Barru dan Gubernur Sulsel sangat senang program kerja Mal pelayanan Masiga bisa cepat 'Running Way' melayani masyarakat dalam satu gedung sekaligus didalamnya ada Disdukcapil, pembuatan SIM ( polisi), BPN dan semua unsur pelayanan masyarakat terintegrasi dalam 1 pintu.
"Program Pemerintah Kabupaten Barru sejalan dengan program Kantor Imigrasi Parepare, yakni mendekatkan pelayanan keimigrasian pada masyarakat sampai ke pelosok desa. Bahkn ini bisa membantu masyarakat tidak perlu jauh lagi mengakses proses pembuatan paspor," demikian Kepala Kantor Imigrasi Klas II Parepare, Noer Putra Bahagia.
