Selasa, 18 Februari 2020 17:16

Pria Ini Ereksi Permanen Usai Operasi, Itunya Berdiri Terus

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pria Ini Ereksi Permanen Usai Operasi, Itunya Berdiri Terus

Seorang pria mengaku telah menderita kesakitan akibat ereksi permanen usai operasi memperbaiki kejantanannya.

RAKYATKU.COM - Seorang pria mengaku telah menderita kesakitan akibat ereksi permanen usai operasi memperbaiki kejantanannya.

Pria bernama James Scott itu menderita cedera panggul serius setelah 1,5 ton kaca jatuh menimpanya saat bekerja empat tahun lalu, dikutip dari Mirror Online, Selasa (18/2/2020).

Pria berusia 57 tahun itu menderita empat luka di daerah selangkangannya, patah tulang di bagian bawah tulang belakangnya, mengalami laserasi pada kedua kakinya dan menderita uretra yang tersumbat.

Ayah satu anak menjalani operasi untuk memperbaiki masalah penisnya dua tahun lalu. Namun, ini membuatnya mengalami komplikasi lebih lanjut dan tidak dapat ereksi, katanya kepada Daily Record.

Tapi operasi untuk memperbaikinya kini membuatnya ereksi permanen.

Sekarang, dia berkata bahwa dia adalah seorang tahanan di rumahnya sendiri karena dia tidak bisa mengenakan celana panjang dan selalu kesakitan.

Dia juga tidak bisa mengunjungi putrinya yang berusia sembilan tahun karena dia tidak bisa menyingkirkan penisnya yang kaku.

Tetapi dia mengklaim dokter telah menolak untuk mengunjungi rumahnya untuk menyelesaikan masalah yang menyakitkan.

James, dari Balornock, di Glasgow, mengatakan: "Setelah operasi, saya tidak dapat ereksi, jadi saya melakukan operasi lagi. Mereka memasukkan batang logam ke penis saya."

"Saya diberitahu akan sakit sekitar enam hingga delapan minggu setelahnya, tetapi saya tidak pernah mengharapkan hal seperti ini.

"Saya sekarang mengalami ereksi permanen dan saya menderita.

"Aku tidak tahan menanggung apapun untuk menyentuhnya. Aku bahkan tidak bisa memakai pakaian. Ini mimpi buruk."

James menyatakan bahwa dia diberitahu oleh staf di operasi bahwa dokternya sedang libur dan tidak ada dokter laki-laki lain yang bisa dikirim.

Dia menambahkan: "Tentunya dokter pria dan wanita menilai pasien dari lawan jenis setiap hari."