RAKYATKU.COM - Perempuan muda itu sedang berbelanja di sebuah supermarket. Sambil menggendong anak yang masih balita, dia ditemani suaminya.
Usai memilih barang, mereka menuju kasir. Di sana, perempuan itu satu barang penting yang belum sempat diambil. Dia meminta tolong kepada suaminya untuk menggendong anaknya sebentar.
Tak disangka, suaminya menolak. Sambil marah-marah pula. Padahal, istrinya hanya meminta tolong sekitar lima menit.
"Aku bekerja sangat keras dan memberimu uang. Apa aku harus menjaga anak-anak juga?!" ujarnya.
Kisah ini ditulis pengguna Facebook, Khairul Hakimin Muhammad. Peristiwa ini dia sebut terjadi di sebuah supermarket lokal.
Pada saat mereka antre di kasir, si suami terus mengomel. Marah-marah kepada istrinya.
"Apakah kamu puas mendapatkan semua barang yang engkau ingin beli?" kata suami masih marah.
"Semuanya barang-barang ini untuk kebutuhan rumah kita," jawab istri.
"Diam!" bentak suami.
Perlakuan istri itu menuai respons keras dari kalangan ibu-ibu. Salah seorang di antaranya memberanikan diri menceramahi pria itu.
"Saya mengawasimu dari tadi. Jangan berpikir hanya karena Anda sudah menikah, Anda dapat memperlakukan istri Anda seperti ini. Jika Anda adalah menantu saya, saya akan mengajari Anda pelajaran yang bagus. Kamu pikir wanita harus diperlakukan seperti itu?!" kata seorang ibu.
Perempuan itu juga memberi tahu sang istri bahwa dia seharusnya tidak mendengarkan suaminya. Pria seperti dia, katanya, tidak pantas untuk dihormati.
Tak tahan, suami dengan cepat mengambil kereta dorong dan anaknya meninggalkan toko. Dia menunggu istri di mobilnya.
Ketika istri pergi ke kasir untuk membayar, dia menangis. Bertanya kepada kasir, apakah dia bisa membatalkan belanjaan karena suaminya yang memegang semua uang.
Orang-orang yang antre di belakangnya merasa iba. Beberapa di antaranya memutuskan untuk membayarkan belanjaan perempuan tersebut.
Tidak sampai di situ, mereka juga membantu membawakan barang-barang ke mobil tempat suaminya menunggu.
Kepada pria itu, pengunjug supermarket itu melaporkan telah membayarkan belanjaan istrinya karena terdampar tanpa memikirkan perasaannya.