Selasa, 18 Februari 2020 15:22

Wabup Gowa Hadiri Pergantian Jaga Pasukan Tubarani di Balla Lompoa

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wabup Gowa Hadiri Pergantian Jaga Pasukan Tubarani di Balla Lompoa

Jajaran Forkopimda di Kabupaten Gowa duduk sejajar dalam satu tenda, di kawasan Balla Lompoa, Kabupaten Gowa.

RAKYATKU.COM, GOWA - Jajaran Forkopimda di Kabupaten Gowa duduk sejajar dalam satu tenda di kawasan Balla Lompoa, Kabupaten Gowa.

Di depannya, sejumlah tarian seperti Ganrang bulo, Tari Pepe-pepeka ri Makka, dan tarian tradisional lainnya khas Kabupaten Gowa diperagakan.

Senyum sumringah Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, Sekretaris Kabupaten Gowa Muchlis, Kapolres Gowa AKBP Boy Samola, dan Kepala Kejari Gowa Muh Basjar Rifai terpancar saat menyaksikan tarian khas itu.

Mereka hadir dalam prosesi pergantian jaga Pasukan Jaga Tubarani di kawasan bersejarah di Kabupaten Gowa tersebut, Senin kemarin.

Namun ada yang berbeda dalam prosesi itu. Pihak Kerajaan Gowa tidak hadir dalam prosesi tersebut, dalam hal ini, Andi Kumala Idjo sebagai Putera Raja Gowa ke 36.

Pasalnya, prosesi itu merupakan sudah ada sejak zaman dahulu yang digelar oleh pihak Kerajaan Gowa. Saat dikonfirmasi, Andi Kumala Idjo tidak mempermasalahkan dirinya tidak hadir dalam prosesi itu. 

"Saya tidak ada di situ (prosesi). Biarpun saya tidak hadir, tidak apa-apa," katanya kepada Rakyatku.com, Selasa (18/2/2020).

Abd Rauf menjadi inspektur dalam prosesi tersebut. Kata Karaeng Kio, sapaan akrabnya, pergantian jaga Pasukan Tubarani, sering dilakukan setiap tanggal 17 setiap bulannya. 

Selain itu, pasukan jaga pada saat zaman dahulu diikuti sekitar seribu pasukan. 

"Tapi kalau sekarang ini, ada 45 pasukan setiap bulan diganti," kata Rauf kepada wartawan.

Sekadar diketahui, upacara ini dilakukan untuk melestarikan warisan budaya. Pasukan Tubarani merupakan salah satu lambang semangat patriotik pejuang, dan rakyat Gowa yang menjunjung tinggi dan menghormati kebebasan dan kemerdekaan.

Pasukan jaga itu berada dalam Kerajaan Gowa, yang merupakan pusat kerajaan terbesar di belahan Nusantara Timur. Pemegang hegemoni dan supremasi yang diakui se-Nusantara dan mancanegara di samping Kerajaan Sriwijaya, yang terletak di bagian barat dan Kerajaan Majapahit di bagian tengah Nusantara.