Jumat, 14 Februari 2020 20:47

Pasukan Setengah Bugil OPM Pamer Senjata dan Amunisi Rampasan Heli MI-17

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Puing-puing helikopter MI-17 di pegunungan Oksibil, Papua.
Puing-puing helikopter MI-17 di pegunungan Oksibil, Papua.

Seragam loreng itu tampak masih utuh. Membungkus jasad yang tak lagi bisa dikenali.

RAKYATKU.COM - Seragam loreng itu tampak masih utuh. Membungkus jasad yang tak lagi bisa dikenali.

Di antara puing-puing helikopter MI-17, 12 jasad berserakan. Helm hijau tergeletak terpisah dengan kepala pemiliknya.

Di lereng gunung yang curam itu, sebuah drum berwarna merah kombinasi putih dan biru masih tergeletak. Drum berisi bahan bakar itu tak tersentuh.

Beberapa orang tampak mengais-ngais di tumpukan bangkai pesawat. Seorang di antaranya mengenakan jaket loreng. Mereka mencari barang berharga dan senjata.

Pada 5 Februari 2020, TPNPB-OPM mengaku telah menyita seluruh senjata di lokasi jatuhnya helikopter MI-17. Termasuk seluruh amunisinya.

Mereka menyebut, senjata dan amunisi itu diamankan Komando Daerah Pertahanan (Kodap) Ngalum Gupel. Kodap ini dipimpin Bridgen Lamek Alipky Taplo.

Dalam foto-foto yang beredar, beberapa orang tampak menyisir puing-puing pesawat itu. TPNPB-OPM mengklaim bahwa orang-orang itu adalah anggotanya.

Pada foto lainnya, mereka memamerkan senjata hasil rampasan beserta amunisinya. Sejumlah pria setengah bugil berdiri berbaris di belakang senjata itu. Mereka tidak memakai baju. Hanya celana selutut.

OPM juga mengklaim helikopter MI-17 tersebut jatuh setelah ditembak anggota Pasukan Salju yang bernama Nason Mimin.

"Helikopter MI-17 milik TNI AD yang pernah kami tembak itu sudah kami temukan. Semua senjata milik TNI yang ada di lokasi telah diambil pasukan TPNPB," ujar Lamek Alipky Tapol.

Dia menyebut, jika TNI hendak merebut kembali senjata itu, maka mereka siap melayaninya untuk berperang.

"Apabila berani lakukan operasi di wilayah kami, maka kami siap tembak jatuh lebih banyak lagi helikopter milik TNI/Polri," katanya mengancam.

Sebelumnya diberitakan, tim pencari sudah sampai ke lokasi jatuhnya helikopter MI-17, Jumat (14/2/2020). Heli itu dinyatakan hilang kontak sejak 28 Juni 2019. 

Tidak mudah menemukan lokasi jatuhnya heli MI-17 itu. Setelah titiknya dipastikan, TNI lalu menurunkan tim di Oksibil. Mereka diangkut menggunakan helikopter, lalu diturunkan dengan tali.

Tim tersebut lalu membuat base camp pada Kamis (13/2/2020). Selanjutnya mereka berjalan kaki. Mendaki gunung. Menuju lokasi yang sudah terpantau sebelumnya. 

Tim harus mendaki selama lima jam untuk sampai ke lokasi jatuhnya heli Penerbad dengan nomor registrasi HA 5138 tersebut. Di sana, mereka menemukan 12 jasad yang sudah tidak utuh lagi.

"Tim berhasil menemukan kedua belas jenazah korban pada sekitar pukul 12.00 WIT. Seluruhnya berada di sekitar lokasi kepingan bodi pesawat," jelas Danrem 172/PVY, Kolonel Infanteri Binsar Sianipar, Jumat (14/2/2020).

Sembilan jenazah langsung teridentifikasi dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan. Sedangkan tiga jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut.

Walau para korban sudah ditemukan, tidak bisa langsung dievakuasi. Tim masih terkendala cuaca dan medan yang ekstrem.

Rencananya, para korban akan dibawa ke lokasi yang memungkinkan dijangkau helikopter. Selanjutnya para korban dievakuasi melalui udara.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, dan keluarga besar Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan turut berduka cita kepada keluarga dan kerabat korban.

"Belasungkawa yang mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur dalam kecelakaan Heli MI 17 No Reg HA 5138 saat melaksanakan tugas mulia di wilayah Papua," ungkap Herman.