RAKYATKU.COM - Tuduhan baru telah diajukan oleh Departemen Kehakiman AS terhadap raksasa teknologi China, Huawei. Mereka menuduh perusahaan itu berencana mencuri rahasia dagang.
Surat dakwaan pengganti telah diumumkan oleh jaksa penuntut di Brooklyn pada hari Kamis kemarin, dikutip dari Evening Standard, Jumat (14/2/2020).
Huawei dituduh berkonspirasi melanggar Racketeer Influenced and Corrupt Organizations Act (RICO). Dan berkonspirasi mencuri rahasia dagang dari enam perusahaan teknologi AS untuk mengembangkan perusahaan.
Ada juga dugaan baru tentang keterlibatan perusahaan di negara-negara yang dikenai sanksi, seperti Iran dan Korea Utara.
Pencurian rahasia dagang terkait dengan kode sumber router Internet, teknologi antena seluler, dan robotika.
Kasus ini tidak tersegel karena pemerintahan Trump meningkatkan kekhawatiran keamanan dan pengawasan nasional tentang Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia.
Tuduhan terbaru datang setelah Tories senior dilaporkan menulis kepada anggota parlemen Konservatif untuk menyampaikan keprihatinan atas keputusan Boris Johnson untuk memungkinkan Huawei berperan dalam jaringan 5G di Inggris.
Surat itu, dari sekelompok Tories termasuk Sir Iain Duncan Smith, David Davis, Damian Green dan Bob Seely, mengatakan ada opsi lain untuk perusahaan China, menurut BBC.
Kelompok itu mengatakan mereka ingin vendor "berisiko tinggi" dikesampingkan sekarang atau dihapus dari waktu ke waktu, menambahkan bahwa mereka bekerja untuk menemukan solusi yang lebih baik "untuk masalah 5G.