RAKYATKU.COM, PAREPARE - Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe mengapresiasi meningkatnya jumlah pasien rawat inap di RSUD Andi Makkasau. Namun, kata dia, hal itu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan.
"Ada 16 ribu lebih pasien rawat inap itu menggembirakan, tapi tidak terlalu memuaskan. Karena itu, kualitas pelayanan harus lebih ditingkatkan," terang Taufan Pawe, di acara rapat evaluasi Menagemen RSUD Andi Makkasau, Selasa, (7/1/2020).
Sementara yang berkaitan dengan masalah utang BPJS Kesehatan yang mencapai Rp37 miliar, juga menjadi perhatian wali kota bergelar doktor hukum itu.
Taufan Pawe berharap masalah utang itu secepatnya terselesaikan, agar tidak mengganggu cash flow RSUD. Meski secara umum, dia menilai kinerja keuangan di RSUD sudah baik.
"Ada Rp111 miliar pendapatan, hanya saja uangnya belum diterima karena BPJS. Ini harus menjadi perhatian agar secepatnya terselesaikan. Itulah pentingnya instrumen manajemen risiko yang tidak boleh diabaikan," tandas wali kota dua periode ini.
Sebelumnya Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare, dr Renny Anggraeny Sari mengemukakan, sepanjang 2019 kinerja dan pelayanan RSUD baik. Meski ada penurunan jumlah pengunjung dari 60 ribu menjadi 40 ribu, tapi pasien rawat inap justru meningkat menjadi 16 ribu.
Rumah Sakit tipe B tersebut, kata dia juga mampu membukukan pendapatan hingga menembus Rp111 miliar pada 2019.
Pendapatan itu lanjut Renny, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hanya saja itu belum diterima secara keseluruhan, karena menyisahkan utang BPJS Kesehatan di RSUD Andi Makkasau mencapai Rp37 miliar.