Selasa, 04 Februari 2020 21:05

Rahman Kena Tumor Hingga Perut Membesar, Istrinya Bekerja untuk Rp30 ribu per Hari

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rahman Kena Tumor Hingga Perut Membesar, Istrinya Bekerja untuk Rp30 ribu per Hari

Perut Rahman Dg Mangung kian membesar. Itu terjadi kurang lebih 2 tahun terakhir. Ia merupakan warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Perut Rahman Dg Mangung kian membesar. Itu terjadi kurang lebih 2 tahun terakhir. Ia merupakan warga Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Kini kondisi perut pria berusia 41 tahun itu membesar layaknya ibu hamil. Kondisi itu diakibatkan oleh penyakit tumor yang dideritanya.

Kondisi itu membuat Rahman tidak bisa lagi bekerja seperti dulu kala menjadi buruh bangunan. Kala menjadi buruh, Rahman bisa mendapat upah Rp 70-100 ribu per hari. Kini istrinya, Salma Dg. Ngungi (36) harus menjadi tulang punggung keluarga. 

Salma hanya bekerja di tempat penjualan tahu goreng. Hanya diberi upah Rp 30 ribu perhari, uang itu untuk menghidupi suami beserta lima anaknya.

Keluarga Rahman tinggal di rumah milik sanak keluarganya. Ia hanya bisa berdiam diri di rumah.

Selasa (4/2/2020), Puskesmas  Galesong Utara mengunjungi kediaman Rahman. Selain itu, lembaga Aksi Sosial Jum'at Berkah Takalar juga berkunjung.

[NEXT]

Pemdes Bontosunggu dan Dinas Sosial Kabupaten Takalar pun telah mengunjungi kediaman Rahman.

ACT-MRI (Aksi Cepat Tanggap-Masyarakat Relawan Indonesia) Korda Takalar lebih dulu mendampingi keluarga Rahman dikala sakit. 

Perwakilan ACT-MRI Takalar, Muh. Junaedi Jamal mengatakan, bahwa Rahman menderita penyakit itu sejak 2 tahun lalu.

"Hasil assesment kami, penyakit itu (Rahman) diderita ketika hendak menggendong istrinya yang jatuh di kamar mandi. Saat menggendong, ada bunyi diarea pinggang beliau. Pengakuannya sudah lakukan pengobatan alternatif tapi perutnya mulai membesar hingga sekarang," bebernya kepada Rakyatku.com, Selasa (4/2/2020).

Rahman pun pernah berobat dan opname di rumah sakit Haji Makassar. Di RS Wahidin Makassar dirawat 3 kali dan melakukan 2 kali operasi.

[NEXT]

Operasi pertama untuk pengambilan sampel pada bagian organ perutnya. kemudian operasi kedua dilakukan untuk pemasangan selang agar saluran pembuangan airnya tidak tersumbat. 

Dokternya menyarankan untuk dilakukan kemoterapi 6 kali. Dan dilakukan pengangkatan tumor. Selama berobat, ditanggung sebagian oleh BPJS.

Selama ini sebelum kunjungan dari Pemerintah (hari ini), pengakuan keluarga Rahman hanya menerima 1 kali bantuan dari Pemerintah Takalar. Berupa uang tunai Rp 500 ribu.

"Kendala yang dihadapi beliau saat  ini ialah biaya untuk berobat dan biaya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari beliau, istri dan kelima anaknya. Keterbatasan biaya transportasi, terpaksa berhenti melakukan pengobatan dan hanya berdiam di rumah menahan sakit," ungkap pria yang akrab disapa Dedy.

Terpisah, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, "kami sedang berkoordinasi dengan dinas provinsi dan kabupaten untuk ditangani," ujarnya.