RAKYATKU.COM - Ada kekhawatiran bahwa peningkatan level radiasi di Inggris karena cakupan 5G dapat berdampak serius pada tingkat kesuburan manusia.
Peluncuran jaringan berkecepatan tinggi Mei tahun lalu itu telah memicu protes dari mereka yang percaya tingkat radiasi elektro-magnetik (EMR) yang lebih tinggi di atmosfer berbahaya. Dan potensi efek kesehatan 5G perlu diuji, dikutip dari Daily Star, Selasa (4/2/2020).
Sebuah surat yang disampaikan kepada Downing Street pekan lalu mendesak Perdana Menteri Boris Johnson untuk membuka penyelidikan tentang menetapkan dampak sebenarnya dari sistem komunikasi nirkabel pada kesehatan populasi Inggris.
"Kami sangat prihatin dengan kerentanan anak muda dan sangat muda terhadap efek berbahaya dari radiasi RF berdenyut," bunyi surat yang diserahkan bersama dengan dua petisi, yang salah satunya ditandatangani oleh 268 dokter dan ilmuwan.
"Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa radiasi non-pengion ini menyebabkan kerusakan DNA oksidatif dalam sistem seluler dan ini mungkin sangat berbahaya bagi sistem reproduksi anak laki-laki, remaja, dan remaja pria."
Hitungan sperma di antara pria Inggris telah turun 29% dalam dekade terakhir. Berbagai penelitian internasional telah menemukan hubungan antara peningkatan penggunaan ponsel dan penurunan kuantitas dan kualitas sperma.
Sebuah tinjauan tahun 2016 oleh Society for Reproduction and Fertility melaporkan bahwa dari 27 penelitian yang menyelidiki efek ponsel EMR pada sistem reproduksi pria, 21 menghasilkan konsekuensi negatif dari paparan.
Dalam sebuah artikel 2018 yang disebut 'Wi-Fi adalah ancaman penting bagi kesehatan manusia' yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Research, Dr Martin Pall dari Washington State University mengutip percobaan tahun 1997 dengan hasil yang mengerikan.