RAKYATKU.COM - Virus pembunuh yang dapat membuat korbannya berdarah dari mulut dan memiliki tingkat kematian 20% terus menyebar di Nigeria. Demam Lassa, virus hemoragik dalam keluarga yang sama dengan Ebola, telah dikonfirmasi pada 95 orang dan menewaskan 19 orang minggu ini.
Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengklaim tingkat kematian saat ini sebesar 20 persen, tertinggi sejauh ini, dikutip dari Daily Star, Sabtu (1/2/2020).
Yang mengkhawatirkan, kelompok usia yang paling ditargetkan oleh virus ini berusia 11-40 tahun, dengan pasien termuda adalah bayi berusia satu tahun.
Gejalanya meliputi demam, lemas, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri otot, nyeri dada, mual, muntah, diare, batuk, dan sakit perut.
Pada kasus yang parah, pembengkakan wajah, cairan di paru-paru, pendarahan dari mulut, hidung, vagina atau usus dan tekanan darah rendah dapat terjadi.
Demam lassa bahkan dapat menyebabkan kejang dan koma.
Laporan terbaru menyatakan bahwa pada minggu keempat tahun 2020 ada 95 kasus baru dikonfirmasi demam Lassa, meningkat dari 81 kasus di minggu ketiga.
Ia menambahkan bahwa jumlah kematian juga meningkat.