RAKYATKU.COM - Para ilmuwan takin bisa menemukan vaksin untuk infeksi coronavirus yang mematikan itu. Namun waktunya bisa sampai setahun sebelum produk siap digunakan.
Dr Paul Stoffels, kepala ilmuwan ilmiah untuk raksasa farmasi Johnson dan Johnson, mengatakan kepada CNBC bahwa perusahaan mulai mengerjakan proyek tersebut dua minggu yang lalu.
“Saya sangat khawatir ini bisa menjadi pandemi global. Itu sebabnya kami mulai mengerjakan vaksin ini dua minggu lalu, kami harus bersiap bahwa ini akan menjadi krisis global," ujarnya, dikutip dari Daily Star, Rabu (29/1/2020).
Dr Stoffels membandingkan upaya dengan pekerjaan yang dilakukan perusahaan dalam mengembangkan vaksin untuk virus Zika, yang memakan waktu sekitar 12 bulan.
Dia memperingatkan bahwa vaksin untuk coronavirus juga bisa memakan waktu satu tahun. "Kita akan melihat dalam beberapa minggu ke depan bagaimana ini terjadi."
Tetapi dia menambahkan mereka memiliki lima tim yang bekerja untuk mengembangkan vaksin dan dia berharap untuk mencukur dua hingga tiga bulan dari ini.