Senin, 27 Januari 2020 09:26

Bapak dan Anak di Makassar Ditemukan Meninggal usai Tenggelam di Belakang TSM

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Langit sudah gelap, Minggu (26/1/2020). Satu orang laki-laki belum berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan Makassar tetap melanjutkan pencarian.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Langit sudah gelap, Minggu (26/1/2020). Satu orang laki-laki belum berhasil ditemukan. Tim SAR gabungan Makassar tetap melanjutkan pencarian dengan memakai alat selam.

Satu per satu anggota tim SAR menyelam hingga dasar laut. Penyisiran juga dilakukan dari titik korban tenggelam hingga ke tengah laut. Suara azan Isya berkumandang, korban masih belum ditemukan.

Tim SAR gabungan tidak putus asa. Mereka masih semangat mencari Agus Daeng Nompo, ayah dari dua bocah yang ikut tenggelam di laut belakang Trans Studio Mal (TSM) Makassar. Banyak warga masih berkerumun termasuk anggota keluarga dari korban.

Dua jenazah anaknya Ulfi (10) dan Hani (6) yang lebih dahulu ditemukan, telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara. Begitu juga dengan Aliyah (12), tetangganya yang ikut tenggelam, masih hidup. Sekarang menjalani perawatan karena trauma.

Pasang air laut dan derasnya air di bawah laut sempat menjadi kendala. Namun, jarum jam menunjukkan pukul 22.00 Wita, lima jam setelah tenggelam. Usaha tim SAR gabungan menemui hasil. Jenazah Agus Daeng Nompo berhasil ditemukan di dasar laut. Diduga dia ditarik arus air.

"Korban berhasil ditemukan, lokasi memang ini tidak dangkal ada sedikit palung di pasir. Jadi mungkin tertarik ke bawah palung," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar, Taufiq, Senin (27/1/2020).

Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Setelah pihak keluarga mengambil di rumah sakit.

Sebelumnya, Minggu sore (26/1/2020), matahari mulai tenggelam. Banyak warga memancing di belakang Mal Trans Studio Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate.

Seorang bapak warga Jalan Dangko bersama dua orang anaknya dan satu tetangganya ikut memancing. Bapak itu sementara asyik memancing, sementara tiga bocah itu main-main air.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba ombak datang langsung menyapu tiga anak dan bapak itu coba menolong. "Tolong... Tolong... Tolong..." suara minta tolong terdengar dari arahnya.

Suara minta tolong itu perlahan menghilang, bersamaan dengan tangannya yang juga perlahan hilang ditelan air laut. Warga sekitar yang juga sementara memancing, mencoba menolong.

Sebelum matahari benar-benar tenggelam, dua orang bocah perempuan berhasil dievakuasi warga. Namun, keduanya telah meninggal dunia. Tidak lama setelah dua bocah itu ditemukan.

Warga juga berhasil menemukan satu lagi bocah perempuan, beruntung dia masih selamat. "Ada empat yang tenggelam dua meninggal dunia satu ditemukan selamat sementara bapaknya belum ditemukan," kata salah satu saksi mata Tahir.