RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Irwansyah mengeluh sakit kepala dan leher kepada ibunya. Karena khawatir, ibunya langsung membawa anaknya itu ke Rumah Sakit Islam Faisal, untuk menjalani pemeriksaan.
Usai dilakukan pemeriksaan, pelajar SMP DDI Makassar, di Jalan Bolu, Kecamatan Ujung Tanah, itu dianjurkan untuk dirawat inap. Dia pun memanggil ibunya menceritakan apa yang terjadi kepadanya.
Dalam keadaan terbaring lemah di rumah sakit, remaja 17 tahun itu menceritakan kepada ibunya bahwa sebenarnya dia telah dikeroyok oleh remaja sebayanya di depan SMP DDI Makassar.
Saat itu, dia hendak pulang sekolah pada Jumat (24/1/2020). Dia kemudian diadang dan dikeroyok. Dia kemudian pulang ke rumah setelah dikeroyok dan tidak berbicara kepada ibunya.
"Dia baru cerita kepada ibunya setelah diperiksa. Tapi setelah tiga hari dirawat di rumah sakit dia meninggal dunia, tepatnya hari Kamis," kata Kapolres Pelabuhan Makassar, AKBP Kadarislam Kasim, Senin (27/1/2020).
Sementara pihak Polres Pelabuhan baru bisa bergerak melakukan penyelidikan, setelah korban meninggal dunia dan keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek.
Setelah melakukan penyelidikan, pihak Polres Pelabuhan koordinasi dengan rumah sakit tempat dirawat terkait hasil visum terhadap tubuh korban selama menjalani pemeriksaan.
"Penyidik masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit terhadap luka yang dialami korban, kita juga masih mencari motif penganiayaan," paparnya.