RAKYATKU.COM - Keane Mulready-Woods, remaja 17 tahun yang dibunuh dan dipenggal, sebelumnya memberitahu ibunya, akan pulang terlambat.
Dilaporkan, bahwa para detektif berharap untuk melakukan penangkapan, dalam kasus ini secepat mungkin.
Detektif percaya Keane, yang terlibat dalam kejahatan terorganisir, dibunuh dan dipotong-potong di sebuah rumah, di Drogheda. Sebelum bagian-bagian tubuhnya, dibuang di berbagai lokasi di Dublin.
Pada tanggal 5 Januari, gardai telah memperingatkan Keane, bahwa hidupnya dalam bahaya.
Ketika Keane terakhir berbicara dengan ibunya, setelah jam 6 sore, seminggu yang lalu, dia mengatakan, akan pulang terlambat. Dan memintanya meninggalkan uang di rak perapian. untuk membayar taksi.
Dia menggunakan jam malam, yang berarti, dia harus pulang sebelum gelap. Dan dia mematuhinya.
Mengenakan pakaian mahal, termasuk jaket merah Kanada Goose, topi bisbol Gucci, yang menampilkan ular dan olahraga Hugo Boss dan sepatu, ia terakhir terlihat di dekat Jembatan Dominic, di pusat kota Drogheda sekitar pukul 6 sore.
Gardai yakin, dia diculik. Lalu dibawa ke rumah tempat dia dibantai, dikutip dari mirror.
Dia kemudian dilaporkan hilang. Anggota badan remaja yang terputus itu, ditemukan di tas olahraga hitam, di trotoar, di Dublin utara. Sekitar 30 mil dari tempat dia terakhir kali terlihat hidup. Sebelum jam 10 malam pada hari Senin .
Sisa-sisa tubuhnya, dibuang di dekat rumah seorang gangster saingan, di real Moatview di Coolock.
Sekitar pukul 1.30 pagi hari Rabu, sebuah tas berisi kepala, tangan, dan kakinya ditemukan di Volvo yang terbakar di Drumcondra.
Detektif masih mencari tubuh remaja itu. Keane, seorang anak putus sekolah yang akan berusia 18 pada 2 Februari.
