RAKYATKU.COM, PANAMA - Mayat seorang wanita hamil, serta enam anak-anak ditemukan di sebuah kuburan massal di Panama.
Mereka diduga telah disiksa dan dibunuh dalam ritus pengusiran setan sebuah sekte agama di komunitas hutan terpencil dekat pantai Karibia.
Menurut laporan, lima anak dalam kuburan itu adalah anak si wanita hamil. Mereka berusia satu hingga 17 tahun.
Polisi mengatakan, mereka ditangkap oleh pengkhotbah awam dari sekte evangelis yang dikenal sebagai The New Light of God.
Mereka disiksa, dipukuli, dibakar dan ditebas dengan parang, ketika mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka.
Ritus itu terungkap setelah tiga korban selamat berhasil melarikan diri.
Pada hari Selasa, penyelidik pergi menyusuri perbukitan di komunitas adat terpencil Ngabe Bugle, di dekat pantai Karibia.
Di sana mereka menemukan 'gereja' improvisasi di sebuah peternakan. Di dalamnya, polisi melihat beberapa korban lainnya. Ada juga parang, pisau, dan seekor kambing, yang tampaknya akan dikorbankan.
Sekitar satu mil jauhnya dari gereja itu, pihak berwenang melihat kuburan yang baru digali. Di situlah mereka menemukan mayat enam anak dan satu orang dewasa.
"Mereka mencari keluarga ini untuk mengadakan ritual dan mereka membantai mereka, menganiaya mereka, membunuh hampir seluruh keluarganya," kata Jaksa penuntut setempat Rafael Baloyes.
Baloyes mengatakan bahwa pengelola gereja melakukan ritual di dalam bangunan itu.
"Dalam ritual itu, ada orang yang ditahan di luar kehendak mereka, dan dianiaya," kata Baloyes.
"Semua ritus ini ditujukan untuk membunuh mereka jika mereka tidak bertobat dari dosa-dosa mereka," katanya.
Diduga bahwa ritus mengerikan itu telah berlangsung sejak hari Sabtu.
Polisi telah menangkap 10 anggota sekte The New Light of God. Mereka juga membebaskan 14 anggota kelompok adat Ngabe Bugle yang telah diikat dan dipukuli dengan tongkat kayu dan Alkitab.
Ricardo Miranda, pemimpin zona semi-otonom Ngabe Bugle yang dikenal sebagai Comarca, menyebut sekte itu 'setan'.
"Kami menuntut penghapusan sekte Setan ini segera, yang melanggar semua praktik kerohanian dan ko-eksistensi dalam Kitab Suci," kata Miranda.
Rupanya, sekte ini relatif baru di daerah itu, dan baru beroperasi secara lokal ekitar tiga bulan.
Bugle Ngabe adalah penduduk pribumi terbesar di Panama dan menderita tingkat kemiskinan, serta buta huruf.
Tempat mereka sangat terpencil sehingga helikopter harus digunakan untuk mengangkut korban yang terluka ke rumah sakit untuk perawatan.