RAKYATKU.COM - Presiden Iran Hassan Rouhani telah memperingatkan pasukan Eropa di Timur Tengah bisa berada dalam bahaya besok.
Hassan Rouhani membuat pengakuan mengerikan tentang pasukan AS beberapa hari setelah para pejabat di negara itu mengatakan pembalasan yang lebih keras akan dilakukan, dikutip dari Mirror, Kamis (16/1/2020).
Pekan lalu, rudal Iran menyerang dua pangkalan AS di Irak, tetapi tidak menimbulkan korban. Itu mendorong Presiden AS Donald Trump untuk mengklaim bahwa Iran tampaknya "mundur" dari ambang krisis setelah pembunuhan Soleimani.
Tetapi komandan senior Abdollah Araghi mengatakan kepada kantor berita Tasnim bahwa masalah ini masih jauh dari selesai.
Wakil kepala Penjaga, Ali Fadavi, juga mengatakan serangan rudal Iran terhadap sasaran AS adalah unjuk kekuatan militer Iran dan mengatakan pasukan Amerika "tidak bisa berbuat apa-apa".
Soleimani meninggal dalam serangan udara di Baghdad, dengan AS mengklaim bahwa ia merencanakan serangan terhadap personel Amerika di Timur Tengah.
Jenderal itu, yang memimpin pasukan elit Quds, adalah seorang pahlawan di Iran dan lebih dari satu juta orang berbaris di jalan-jalan di kota-kota di seluruh negeri untuk pemakamannya.
Banyak dari mereka meneriakkan "kematian bagi Amerika" dan bendera AS dibakar oleh massa yang marah ketika kemarahan pada pembunuhan mendidih.