Selasa, 14 Januari 2020 19:28

Kisah Dua Pasang Pengantin Baru yang Jatuh Bersama Ukraine Airlines di Iran

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pasangan pengantin baru Arash Pourzarabi dan Pouneh Gorji yang tewas dalam kecelakaan pesawat di Teheran, Iran.
Pasangan pengantin baru Arash Pourzarabi dan Pouneh Gorji yang tewas dalam kecelakaan pesawat di Teheran, Iran.

Di atas kue tar, Niloofar Ebrahim memegang erat jari tengah Saeed Tahmasebi. Ada tulisan "Nilou & Saeed" di atas cokelat putih bundar yang pinggirnya bergerigi.

RAKYATKU.COM - Di atas kue tar, Niloofar Ebrahim memegang erat jari tengah Saeed Tahmasebi. Ada tulisan "Nilou & Saeed" di atas cokelat putih bundar yang pinggirnya bergerigi.

Mereka pengantin baru. Menikah Desember 2019. Nilou dan Saeed ada di antara 176 penumpang Ukraine International Airlines yang jatuh di Teheran, Iran.

Pasangan itu menggelar resepsi pertama di St John's Wood, London, pada Desember. Mereka kemudian menggelar resepsi kedua di Teheran Iran, tempat asal mereka.

Sejumlah teman-teman dan kerabat sempat mengantar mereka ke Teheran. Usai acara, teman dan kerabat pulang lebih dahulu.

Pasangan ini memilih pulang belakangan. Mereka menghabiskan hari-hari ekstra di Teheran. Berfoto di sejumlah spot menarik. Rupanya maut yang meminta mereka pulang belakangan.

"Mereka adalah pasangan yang luar biasa dan cantik. Mereka sangat bahagia bersama," tutur Sally (41), adik perempuan Tahmasebi.

"Saeed adalah pria paling baik yang bisa kamu temukan. Dia memiliki jiwa besar. Semua orang yang mengenalnya, mencintainya," lanjut dia.

"Ini yang memilukan. Mereka tinggal di Teheran beberapa hari untuk foto pernikahan mereka sebelum pulang," ujar Amir, saudara ipar Tahmasebi.

Bukan hanya mereka, ada pasangan pengantin baru lainnya yang ikut jadi korban. Mereka yakni Arash Pourzarabi (26) dan Pouneh Gorji (25).

Mereka menikah di Iran pada 1 Januari 2020. Pasangan ini sedang dalam perjalanan pulang saat kecelakaan terjadi. Mereka berdua adalah mahasiswa pascasarjana di UA.

"Jika kamu bertemu dengan mereka, sekali saja, kamu bisa tahu bahwa keduanya milik bersama," kata Amir Forouzandeh, seorang teman pengantin baru.

Forouzandeh mengatakan pasangan itu adalah siswa top dalam program mereka dengan Pourzarabi yang sebelumnya mengambil bagian dalam kompetisi akademik yang sangat kompetitif di Iran.

Amir Samani, teman lain pasangan itu, mengatakan dia masih tidak bisa membayangkan pasangan itu pergi hanya sepekan setelah pernikahan mereka.

"Aku tidak bisa mengerti apa yang ada dalam pikiranku. Saya bahkan memeriksa ponsel saya untuk melihat, apakah dia akan kembali online lagi. Untuk berbicara lagi," kata Samani.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyebut kecelakaan itu sebagai tragedi Kanada. Sebab, 138 penumpang menuju Kanada. 

Mereka termasuk pelajar, pengantin baru, dokter, dan orang tua. Yang termuda adalah seorang gadis berusia satu tahun.

Penumpang lain termasuk warga negara dari Iran, Swedia, Afghanistan, Ukraina, Inggris, dan Jerman.