Selasa, 14 Januari 2020 19:11

Kanada Tambah Anggota Tim Investigasi Jatuhnya Pesawat Ukraina Meski Iran Sudah Mengakui

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petugas berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.(AFP/ROUHOLLAH VAHDATI)
Petugas berkumpul di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Parand, wilayah barat daya Teheran, Rabu (8/1/2020) pagi waktu setempat. Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Teheran, Iran.(AFP/ROUHOLLAH VAHDATI)

Kanada mengumumkan akan mengirim anggota tim investigasi tambahan ke Iran, setelah militer Negeri Mullah tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai internasional Ukraina di dekat Teheran pekan lalu

RAKYATKU.COM - Kanada mengumumkan akan mengirim anggota tim investigasi tambahan ke Iran, setelah militer Negeri Mullah tidak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai internasional Ukraina di dekat Teheran pekan lalu (08/01). 

Seluruh 176 penumpang pesawat itu tewas, 57 di antaranya warga negara Kanada.

Sedikitnya Iran sudah mengeluarkan 10 visa untuk warga Kanada, tiga di antaranya telah tiba di Teheran pada Minggu 12 Januari 2020 sebagai tim pertama.

Dilansir dari merdeka.com, pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Kanada, Francois-Philippe Champagne dalam cuitan di akun Twitter-nya mengatakan, pemerintah Kanada berharap tim yang diterjunkan sepenuhnya siap untuk melakukan tugas mereka mulai 14 Januari mendatang.

Dewan Keselamatan Transportasi Kanada (TSB) juga mengumumkan akan menerjunkan tim penyelidik kedua yang terdiri dari para ahli di bidang pengunduhan dan analisis rekaman pesawat, "setelah kami memastikan di mana dan kapan penyelidikan ini akan berlangsung."

Sebelumnya Iran membantah keterlibatan pasukan militer mereka setelah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai internasional Ukraina itu jatuh pada Rabu pekan lalu (08/01). Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer AS yang ada di Irak. Akhirnya pada Sabtu (11/01) para petinggi Iran mengaku pihaknya tidak sengaja menembak jatuh pesawat ketika melintas dekat pangkalan militer Garda Revolusi Iran.

Pada acara upacara peringatan jatuhnya pesawat Ukraina, Minggu (12/01) waktu setempat, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta pertanggungawaban Iran dan mengatakan dia akan menuntut keadilan.