RAKYATKU.COM - Hujan baru saja reda pada Senin sore (13/1/2020). Subaedah (80) mengajak anaknya, Darmasiah (65) ke kebun.
Darmasiah tidak bisa ikut. Dia punya agenda ke Amparita, Sidrap. Dia juga mencegah ibunya ke kebun. Jalanan masih licin pascabanjir.
"Pas selesai salat isya, saya mulai panik dan bingung karena ibu saya belum kembali ke rumah," tutur Darmasiah.
Saat dia pergi, ibunya sedang bersama cucu di rumah. Darmasiah mengira, ibunya tidak jadi ke kebun.
Ternyata hingga malam, warga Dusun Polewali, Desa Wanio, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap itu tak kembali ke rumah.
"Dugaan sementara korban menyeberangi sungai mau ke kebunnya. Kemungkinan saat nyeberang terpeleset dan hanyut," terang Letkol Inf JP Situmorang, komandan lapangan Tanggap Darurat Sidrap, Selasa (14/1/2020).
Dandim 1420 Sidrap ini menjelaskan, korban terakhir pamit hendak ke kebun kepada anaknya, Senin sore (13/1/2020).
Seorang tetanggga sempat melihat Subaedah membawa kayu bakar menuju kebun yang berdekatan dengan sungai.
"Saya cek tadi pagi di kebun saya, hanya menemukan sarung dan jilbab ibu saya di tepi sungai," tutup Darmasiah. Hingga kini jasadnya belum ditemukan.