Sabtu, 11 Januari 2020 19:26

Trauma Banjir dan Longsor di Awal 2019, Bupati Gowa Lakukan Ini sebagai Upaya Mitigasi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan

Tim Search dan Rescue (SAR) diminta lebih siaga menghadapi musim hujan. Termasuk peran pimpinan OPD dan camat agar tetap standby 24 jam.

RAKYATKU.COM,GOWA - Tim Search dan Rescue (SAR) diminta lebih siaga menghadapi musim hujan. Termasuk peran pimpinan OPD dan camat agar tetap standby 24 jam.

Peristiwa mengerikan yang menerjang dataran tinggi Kabupaten Gowa membuat bupati masih trauma hingga saat ini.

"Masih belum hilang dari ingatan kita semua, bagaimana kejadian banjir besar dan tanah longsor yang melanda sejumlah daerah di sini. Bahkan di kejadian ini menelan korban puluhan jiwa," kata Adnan, Sabtu (11/1/2020). 

"Saya minta kesiapan personel dan peralatan SAR semakin ditingkatkan dan segera ditindaklanjuti dengan gladi atau latihan bersama dengan melibatkan seluruh personel dan peralatan yang kita miliki," tambahnya.

Dengan intens melakukan latihan akan menambah pengetahuan, serta dapat mengevaluasi sejauh mana kemampuan personel dan alat yang dimiliki. 

Termasuk dapat mengetahui efektivitas koordinasi saat berada di lapangan nantinya. Apalagi Kabupaten Gowa pada 2019 lalu menjadi daerah yang terkena dampak bencana akibat cuaca ekstrem. 

Menurut Adnan, dalam penanganan bencana, ada lima hal yang perlu diperhatikan. Pertama, melakukan deteksi dini, deteksi aksi, serta mencermati setiap perkembangan di lapangan yang mengarah kepada kekuatan personel dan peralatan SAR. 

Kedua, petakan kerawanan, situasi dan daerah yang mengarah terjadinya bencana dengan melakukan koordinasi dan saling tukar informasi. 

"Di wilayah Kabupaten Gowa selain banjir dan longsor juga dapat berpotensi terjadi pohon tumbang yang dapat meresahkan masyarakat di pemukiman hingga pengguna jalan raya. Makanya hal ini harus mendapat perhatian yang serius untuk dapat mengantisipasinya," ungkapnya. 

Lanjut Bupati Adnan, hal ketiga yaitu melakukan kerja sama dengan seluruh stakeholders sebagai tim penanggulangan bencana. Mulai dari BPBD, TNI, Polri dan relawan kemanusiaan lainnya. 

Keempat, menjaga solidaritas dan sinergitas yang sudah baik ini dengan melakukan pelatihan-pelatihan lanjutan sebagai upaya menambah kesiapsiagaan tim di lapangan. Kelima, membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dengan selalu waspada terhadap bencana di lingkungan sekitarnya.

"Kita juga harus meningkatkan ibadah kita serta selalu berdoa agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan. Selalu berdoa agar perkiraan BMKG yang memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem tidak terjadi, baik di wilayah kita maupun wilayah lainnya," katanya. 

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Gowa Iksan Parawangsa mengatakan, pihaknya bersama Tim Reaksi Cepat telah siap dan selalu siaga secara penuh dalam menghadapi hal-hal dan kondisi yang tidak dapat dihindari. 

"Termasuk kelengkapan alat di lapangan. Kita juga telah siapkan. Seperti alat kesehatan dan alat penanganan bencana seperti perahu karet sebanyak dua buah, perahu lipat sebanyak dua buah, dan perahu fiber sebanyak tiga buah," katanya.

Begitupun pada kehadiran Posko Siaga Bencana yang telah dibentuk di beberapa titik juga tetap standby dalam memberikan informasi kepada masyarakat.