RAKYATKU.COM - Sempat membantah, Iran kini menyebut militernya secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraine Airlines. Mereka menyebutnya sebagai human error.
Pesawat jenis Boeing 737 MAX tersebut jatuh sesaat setelah lepas landas di Teheran, Iran. Seluruh penumpang yang berjumlah 167 orang tewas. Termasuk sembilan awak pesawat.
Di antara yang tewas, paling banyak warga Iran, yakni 82 orang. Selebihnya, 57 orang dari Kanada dan 11 orang Ukraina.
Pesawat itu rencananya terbang dari Teheran menuju Kiev, ibu kota Ukraina.
Pengumuman terbaru Sabtu (11/1/2020) melalui televisi pemerintah, Iran menyebut telah terjadi human error.
Dikutip dari Foxnews, Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, menyalahkan "human error" yang dipicu tindakan AS.
Presiden Iran, Hassan Rouhani juga membuat cuitan di Twitter. Dia menulis bahwa human error menyebabkan kecelakaan mengerikan. Dia menyebutnya sebagai tragedi hebat dan kesalahan tak termaafkan.
Dia juga menulis, "Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini." Namun, tidak disebutkan apakah AS yang dimaksud melakukan kesalahan itu.
Iran sebelumnya membantah terlibat dalam kecelakaan itu. Berbeda dengan klaim dari AS dan Kanada yang menunjuk ke Iran.
Kecelakaan Boeing 737, yang dioperasikan Ukraine International Airlines, terjadi saat lepas landas dari bandara Teheran. Beberapa jam setelah Iran menembakkan rudal ke dua pangkalan udara AS di Irak.
Orang Iran yang beremigrasi ke Kanada sering melakukan perjalanan bolak-balik antara kedua negara. Kiev adalah titik pemberhentian yang sering karena tidak ada penerbangan langsung yang beroperasi antara Kanada dan Iran.