RAKYATKU.COM - Di India, ada 34.000 pemerkosaan pada 2018 yang berarti nyaris tidak berubah dari tahun sebelumnya. Bila dirata-ratakan, ada empat pemerkosaan setiap jam, atau satu pemerkosaan setiap 15 menit.
Hanya sekitar 85 persen yang dijadikan terdakwa, dan 27 persen di antaranya dijatuhkan vonis. Demikian menurut laporan kejahatan tahunan yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri India.
Kelompok-kelompok hak perempuan mengatakan kejahatan terhadap perempuan sering dianggap kurang serius dan diselidiki oleh polisi yang kurang peka.
"Negara ini masih diperintah oleh laki-laki, satu (perdana menteri perempuan) Indira Gandhi tidak akan mengubah banyak hal. Kebanyakan hakim masih laki-laki," kata Lalitha Kumaramangalam, mantan kepala Komisi Nasional untuk Perempuan.
"Ada sangat sedikit laboratorium forensik di negara ini, dan pengadilan jalur cepat hanya memiliki sedikit hakim," kata Kumaramangalam, anggota partai PM Modi, Bharatiya Janata (BJP).
Pemerkosaan terhadap seorang remaja pada 2017 oleh politikus BJP, Kuldeep Singh Sengar, mendapat perhatian nasional ketika korban mencoba bunuh diri pada tahun berikutnya, dan menuduh polisi tidak bertindak.
Lima bulan sebelum Sengar didakwa Desember lalu, keluarga korban harus mendapat pengamanan khusus setelah sebuah truk menabrak mobil yang membawanya, melukai dan menewaskan dua orang kerabatnya.
Sebuah studi pada 2016 oleh Partners for Law in Development di New Delhi menemukan, mereka masih membutuhkan rata-rata 8,5 bulan per kasus, empat kali lebih lama dari periode yang direkomendasikan.
Sumber: Reuters