RAKYATKU.COM, CHINA - Bahkan di hari bahagianya, seorang pria di Guandong, China, harus berhadapan dengan tes bahasa Inggris.
Selama prosesi menjemput pengantin wanita, pria itu diberitahu bahwa ia bisa mengambil istrinya setelah lolos tes.
Dia diberikan tes lisan. Dia diperdengarkan rekaman percakapan, kemudian harus menjawab pertanyaan dengan benar.
Itu harusnya bukan tes yang sulit bagi si pengantin pria, mengingat dia telah belajar di luar negeri selama tiga tahun.
Namun dia mengeluh bahwa tes itu tidak adil karena rekaman itu itu dipercepat hingga 1,5 kali dari kecepatan normal.
Akhirnya, dia salah menjawab dua pertanyaan. Tapi bukan berarti ia tidak bisa menjemput istrinya. Dia cuma harus memberikan beberapa hongbao kepada pengiring pengantin agar diizinkan untuk mengambil pasangannya.
Sudah menjadi tradisi di China bahwa pengantin pria menjemput pengantin wanita dari rumah keluarganya sebelum resepsi pernikahan.
Dan juga, sudah menjadi tradisi bagi orang lain untuk mencoba menantang pengantin pria selama prosesi itu.