Minggu, 05 Januari 2020 19:59

Presiden Iran Ajak Presiden Turki Bersatu Melawan AS

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Orang-orang menghadiri prosesi pemakaman jenderal Qassem Soleimani di Ahvaz pada 5 Januari 2020.
Orang-orang menghadiri prosesi pemakaman jenderal Qassem Soleimani di Ahvaz pada 5 Januari 2020.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk bersatu melawan Amerika Serikat.

RAKYATKU.COM, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk bersatu melawan Amerika Serikat.

"Jika kita tidak mengambil sikap bulat terhadap kesalahan Amerika, bahaya besar akan mengancam wilayah kita," kata Rouhani pada Erdogan melalui telepon pada 4 Januari.

"Kita harus menanggapi tindakan bodoh. Dan tidak ada keraguan bahwa diam terhadap agresor akan membuat mereka lebih berani."

"Kami berharap semua teman dan tetangga kami secara eksplisit mengutuk kejahatan ini," tambahnya.

Panggilan telepon antara Rouhani dan Erdogan terjadi setelah Iran dirundung duka atas kematian Jenderal Qasem Soleimani, yang dibunuh oleh AS.

Rohani juga mengatakan pada Erdogan bahwa, "Martir Soleimani memiliki peran yang tidak dapat disangkal dalam perang melawan teroris di kawasan, dan Anda tahu betul bahwa ia telah melaksanakan tugas regional dan Islamnya yang hebat."

Dia juga menekankan bahwa apa yang dilakukan AS sangat salah dan tidak bijaksana. "Itu melanggar kedaulatan nasional Irak," katanya.

Sementara itu, Erdogan membalas dengan menekankan perlunya stabilitas.

Selama pembicaraan itu, Erdogan menyampaikan belasungkawa kepada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, negara dan pemerintah Iran.

Dia mengatakan bahwa kehadiran banyak orang dalam pemakaman komandan Iran di Irak mengindikasikan popularitas almarhum.

"Saya sangat sedih dan saya menyadari kemarahan dan kebencian kepemimpinan Iran, Anda dan bangsa Iran," demikian, pernyataan Erdogan dikutip media Iran.

"Saya berdoa kepada Tuhan agar dia beristirahat dalam damai."

Presiden Turki kemudian menekankan perlunya memulihkan stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.

"Intervensi asing dan konflik regional mencegah kawasan mencapai perdamaian dan stabilitas, dan kita tidak boleh membiarkan tindakan seperti itu menjadi ancaman bagi perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Erdogan.

"Saya yakin bahwa struktur budaya dan pemerintahan Iran, yang berakar dalam sejarah, akan mengelola periode waktu ini dengan mengandalkan kebijaksanaannya," tambahnya.