RAKYATKU.COM - Peminat jalur perseorangan di Pilkada Makassar minim. Buktinya, hanya tiga figur yang intens berkomunikasi dengan KPU. Itu pun hanya satu yang menunjukkan keseriusan.
Koordinator Divisi Teknis Pemilu KPU Makassar, Gunawan Mashar, Minggu (5/1/2020) menyebut ketiga figur itu. Mereka yakni Munawwar Syahrir, Iriyanto Baso Ence, dan Jabal Nur.
"Hanya saja, baru tim Munawwar Syahrir yang mendapat user untuk meng-entry datanya di silon karena baru operator mereka yang menyerahkan mandat," tambah Gunawan.
Bakal calon wali kota yang ingin menempuh jalur perseorangan wajib memperoleh dukungan 7,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilwali Makassar 2020. Pemilih berjumlah 967.590. Artinya, mereka harus mengumpulkan minimal 72.570 bukti dukungan.
Semula Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tenggang waktu yang cukup panjang untuk penyerahan syarat dukungan jalur perseorangan.
Hanya saja Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2019, tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota, mengubahnya.
Jadwal penyerahan syarat dukungan calon perseorangan yang semula dijadwalkan 11 Desember hingga tanggal 5 Maret 2020, berubah menjadi tanggal 19 Februari hingga tanggal 23 Februari 2020. Meski demikian, waktu singkat ini tak menyurutkan semangat bakal calon yang telah memilih jalur perseorangan ini. Bahkan mereka aktif berkomunikasi dengan KPU Makassar.
Jika nantinya bakal calon telah menyerahkan syarat dukungan, oleh KPU, selanjutnya akan dilakukan verifikasi. Bagi calon yang memenuhi jumlah minimal dukungan dan sebaran, maka akan diberi tanda terima sebagai bukti bahwa telah menyerahkan syarat dukungan.
Selain penyerahan syarat dukungan bakal calon juga harus menyerahkan nama bakal calon wakil wali kota yang digandeng. Namun, untuk saat ini, kata Gunawan, jumlah dukungan yang sementara diperoleh bakal calon belum bisa diketahui.
"Sekarang belum ketahuan. Setelah mereka mengirim ke sistem kami baru ketahuan. Hal ini lantaran pengisiannya dilakukan secara offline," jelasnya.