RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghantam 52 situs Iran dengan "sangat keras" jika negara itu membalas dendam atas kematian Qassem Soleimani.
Dalam sebuah postingan di Twitter, Trump mengatakan bahwa 52 target itu adalah angka simbolis.
Dia mengatakan bahwa itu sesuai dengan jumlah sandera yang ditahan oleh Iran selama 444 hari pada tahun 1979.
"Biarkan ini berfungsi sebagai PERINGATAN bahwa jika Iran menyerang orang Amerika, atau aset Amerika, kami akan menargetkan 52 situs Iran," katanya.
Trump menambagkan bahwa target itu termasuk situs sangat penting bagi Iran, dan memiliki budaya Iran.
Trump tidak mengidentifikasi situs yang dia maksud. Gedung Putih belum menanggapi komentar terkait cuitan tersebut.
Tapi, jika benar AS memiliki rencana seperti itu, mereka mungkin akan berurusan dengan Dewan Keamanan PBB, yang melarang penargetan terhadap situs warisan budaya.
Di lain sisi, Iran juga telah mengumumkan bahwa mereka telah memilih 35 target AS.
Gholamali Abuhamzeh, seorang komandan senior Garda Revolusi, mengatakan bahwa Iran akan menghukum orang Amerika "di mana pun mereka berada".
"Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat. Banyak kapal perusak dan kapal perang Amerika menyeberang ke sana. ... Target Amerika yang vital di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak dulu. ... Sekitar 35 target AS di wilayah tersebut serta Tel Aviv berada dalam jangkauan kami," katanya, seperti dikutip kantor berita Tasnim.