RAKYATKU.COM - Ribuan orang di India turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir untuk menentang undang-undang kewarganegaraan. Di India biasa dikenal dengan singkatan CAA. Baru saja disahkan parlemen.
Para anggota parlemen mengatakan, UU ini ditujukan untuk membantu anggota kelompok minoritas di negara-negara tetangga India yang mengalami persekusi.
Namun, bantuan itu tidak berlaku bagi warga muslim. Inilah yang mendorong umat muslim di India melancarkan aksi protes besar-besaran.
Lebih dari 20 orang tewas dalam sejumlah unjuk rasa. Video-video yang sepertinya memperlihatkan 'brutalitas' polisi dalam menghadapi demonstran viral dan memicu kemarahan di seluruh negeri.
Aparat keamanan sudah melarang pemrotes turun ke jalan dan pihak berwenang juga memblokir internet dalam upaya meredam unjuk rasa.
Namun warga tak kehilangan akal dengan memindahkan aksi protes ke acara-acara seperti resepsi pernikahan, wisuda, hingga konser musik.
Warga Delhi, Nadeem Akhtar dan Amina Zakiah, memegang poster menentang UU kewarganegaraan ketika melangsungkan pernikahan belum lama ini.
Saudara pengantin perempuan, Mariyam Zakiah, mengatakan dia dan keluarganya sedih dengan bentrokan antara polisi dan mahasiswa yang terjadi beberapa hari sebelum pernikahan Nadeem Akhtar dan Amina Zakiah
Dia menambahkan, resepsi pernikahan dimanfaatkan sebagai ajang protes karena keluarganya "mengkhawatirkan masa depan muslim di India".
Debsmita Chowdhury, mahasiswi Universitas Jadavpur, sementara itu, membuat kaget dosen dan teman-temannya di kampus ketika merobek salinan UU kewarganegaraan di acara wisuda.
Chowdhury mengungkapkan, dirinya memutuskan untuk merobek salinan UU sehari sebelum acara wisuda dan ia tidak memberi tahu siapa pun kalau ia akan menggelar protes di kampus.
"UU kewarganegaraan tidak sesuai dengan konstitusi dan sangat diskriminatif. Kekerasan dan kerusuhan yang ditimbulkan dari aksi menentang UU juga membuat saya khawatir," kata Chowdhury.
"Saya sebenarnya pemalu, tapi untuk kali ini saya merasa perlu untuk bertindak. Saya ingin menjadi suara bagi orang-orang yang tak bisa menyuarakan pendapat," katanya.
Di Chennai, India selatan, warga menggunakan seni menggambar kuno kolam untuk memprotes keputusan pemerintah.
Kolam adalah seni menggambar geometris dengan menggunakan tepung beras, yang diyakini untuk menyambut Dewi Kemakmuran dan melindungi penghuni rumah dari niat jahat.
Sejumlah warga telah ditahan karena menggunakan kolam untuk memprotes UU kewarganegaraan.
Larangan unjuk rasa dan penahanan demonstran tidak membuat aksi protes surut.
Terdapat sekitar 200 juta muslim di India yang sekarang dipimpin oleh partai Hindu nasionalis. Banyak pihak meyakini UU ini ditujukan "untuk meminggirkan komunitas Islam di India".
Sumber: BBC Indonesia