RAKYATKU.COM - Jenderal Iran, Qasem Soleimani dilaporkan tewas dalam serangan udara yang diperintahkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Berikut delapan fakta tentang Qasem Soleimani:
1. Tokoh Populer di Iran
Qasem Soleimani adalah komandan Pengawal Revolusi. Tokoh yang tewas Jumat (3/1/2020) itu dikenal sebagai salah satu tokoh paling populer di Iran. Dia dipandang sebagai musuh mematikan oleh Amerika dan sekutunya.
2. Perintah Donald Trump
Serangan udara menewaskan Jenderal Qasem Soleimani, di bandara internasional Baghdad, Jumat. Televisi pemerintah Iran dan tiga pejabat Irak membenarkannya. Pentagon merilis pernyataan yang mengatakan serangan udara itu atas perintah presiden AS Donald Trump.
3. Misteri Postingan Bendera AS Trump
Menyusul kematian Soleimani, Trump membuat tweet gambar bendera AS. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Mungkin kah Trump menganggap kematain Qasem sebagai kemenangan AS?
4. Memimpin Pasukan Quds
Jenderal Soleimani, yang memimpin operasi eksternal Pasukan Quds untuk Para Pengawal. Dia menggunakan pengaruh regionalnya secara terbuka sejak 2018 ketika terungkap bahwa ia memiliki keterlibatan langsung dalam pembicaraan tingkat atas mengenai pembentukan pemerintah Irak.
5. Sukses di Pusat Kekuasaan
Qasem berada di pusat perebutan kekuasaan di wilayah ini selama dua dekade. Soleimani telah masuk dan keluar dari Baghdad sejak itu, baru-baru ini bulan lalu ketika partai-partai berusaha membentuk pemerintahan baru.
6. Muncul dalam Video dan Film Animasi
Soleimani ibarat selebriti dalam beberapa tahun terakhir. Pengikutnya berjubel di Instagram. Popularitasnya naik tiba-tiba ketika dia didorong ke depan sebagai wajah publik dari intervensi Iran dalam konflik Suriah dari 2013, muncul di foto-foto medan perang, dokumenter - dan bahkan ditampilkan dalam video musik dan film animasi.
7. Digelari James Bond
"Bagi Syiah Timur Tengah, dia adalah James Bond, Erwin Rommel dan Lady Gaga digabung menjadi satu," tulis mantan analis CIA, Kenneth Pollack dalam profil untuk 100 orang paling berpengaruh di Time pada 2017.
8. Hasil Survei Mencengangkan
Sebuah survei yang diterbitkan pada tahun 2018 oleh IranPoll dan University of Maryland - salah satu dari sedikit yang dianggap dapat diandalkan oleh analis. Soleimani memiliki peringkat popularitas 83 persen, mengalahkan Presiden Hassan Rouhani dan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif