RAKYATKU.COM - Seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Qassim Soleimani, dilaporkan meninggal dunia akibat serangan udara di Bandara Internasional Irak, Jumat (3/1/2019).
Dia merupakan komandan korps pasukan elite Iran, Pasukan Quds, yang juga pernah bertempur di Aleppo, Suriah. Dilansir Associated Press, peristiwa itu terjadi saat Soleimani baru turun dari pesawat di bandara.
Jasad Soleimani hanya dikenali dari cincin yang digunakannya. Dalam insiden tersebut, wakil komandan milisi Syiah Irak (PMF), Abu Mahdi al-Muhandis, turut meninggal.
Petinggi milisi Kataib Hizbullah dan seorang petugas protokoler bandara Irak, Mohammed Reda, turut meninggal dalam kejadian ini.
PMF menuduh Amerika Serikat adalah dalang di balik serangan tersebut. Sampai saat ini AS belum memberikan pernyataan.
Soleimani sudah beberapa kali pernah dilaporkan meninggal. Yakni saat kecelakaan pesawat pada 2006 di barat laut Iran, ledakan bom di Damaskus, Suriah pada 2012, dan terakhir dalam pertempuran melawan pemberontak di Aleppo, Suriah pada November 2015.
Serangan ini terjadi dua hari setelah milisi Syiah Irak dan simpatisannya menyerbu kedutaan besar Amerika Serikat di Baghdad.
Insiden itu terjadi setelah AS membombardir markas Kataib Hizbullah pada akhir pekan lalu hingga menewaskan 25 orang.
Penyebabnya adalah AS menganggap Kataib Hizbullah menyerang markas pasukan AS dengan roket beberapa waktu lalu, dan menyebabkan anggota mereka terluka dan ada korban meninggal.
Menteri Pertahanan AS, Mark Esper, menyatakan sudah memutuskan mengirim pasukan tambahan untuk menjaga kedutaan AS di Irak usai insiden tersebut. Dia juga menyatakan sudah menerima informasi akan terjadi serangan susulan terhadap seluruh warga AS di Irak maupun di Timur Tengah. "Permainan telah berubah," kata Esper.