RAKYATKU.COM, CANBERRA - Ibu kota Australia telah mencatat kualitas udara terburuk di dunia selama dua hari berturut-turut.
Pada hari Kamis (02/01/2020) penduduk Canberra bangun dengan kabut asap tebal, yang berada pada tingkat berbahaya di 579, menurut Indeks Polusi Udara.
Sekadar di ketahui, kualitas udara di anggap berbahaya ketika pembacaannya di atas 200.
Kabut asap disebabkan oleh api yang terus membakar di pantai selatan New South Wales. Kabar buruknya, pihak berwenang mengatakan kabut yang dihasilkan diperkirakan akan tetap ada.
Sejumlah warga Canberra telah turun ke media sosial untuk berbagi pengalaman mereka.
"Saya tidak pernah mengira Canberra akan menjadi salah satu tempat terburuk di Bumi," tulis seorang penduduk.
“Ini jelas yang terburuk dalam 3 minggu, sejak kami berurusan dengan asap," kata yang lain.
Kepala kesehatan telah menyarankan agar penduduk menghindari aktivitas fisik dan tinggal di dalam rumah jika memungkinkan.
Badan Layanan Darurat (ESA) telah menyatakan larangan api total, karena Peringkat Bahaya Kebakaran sangat tinggi.
"Kondisi cuaca tetap tidak dapat diprediksi dan asap tebal dari kebakaran melintasi perbatasan terus berdampak pada ibukota," demikian bunyi pernyataan ESA.