Selasa, 31 Desember 2019 10:30

Sudan Hukum Mati 27 Anggota BIN karena Aniaya Demonstran

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aksi unjuk rasa di Sudan.
Aksi unjuk rasa di Sudan.

Pengadilan Sudan menjatuhkan hukuman mati dan gantung kepada 27 anggota dinas intelijen negara atau semacam BIN di Indonesia.

RAKYATKU.COM - Pengadilan Sudan menjatuhkan hukuman mati dan gantung kepada 27 anggota dinas intelijen negara atau semacam BIN di Indonesia.

Mereka terbukti menganiaya secara sadis sejumlah pengunjuk rasa yang menentang Presiden Omar al-Bashir beberapa waktu lalu.

Hukuman tersebut adalah yang pertama kali dijatuhkan sejak tindakan keras pemerintah terhadap protes yang akhirnya menyebabkan penggulingan Bashir pada April 2019. Lebih dari 200 pengunjuk rasa tewas selama kerusuhan yang dimulai pada Desember 2018.

"Kami sekarang yakin revolusi kami berlanjut di jalan yang benar," kata demonstran, Amna Mohammed.

Kematian Ahmed al-Khair, seorang guru sekolah, memicu demonstrasi besar-besaran selama empat bulan. Keluarga Khair mengatakan, mereka awalnya diberi tahu bahwa dia meninggal karena keracunan.

Dia ditahan pada 31 Januari di kota asalnya di Kassala. Khair dilaporkan meninggal dua hari kemudian. Investigasi negara menyatakan dia meninggal karena luka-luka karena dipukuli.

"Kematiannya merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan dari pemukulan dan penyiksaan," kata Hakim al-Sadik al-Amin al-Fek.

Ratusan orang berkumpul di luar pengadilan di Omdurman untuk mendengarkan sidang putusan. Beberapa di antaranya mengibarkan bendera nasional dan lainnya memegang foto Khair.

"Hari ini adalah kemenangan untuk keadilan. Kemenangan untuk semua orang Sudan dan kemenangan untuk revolusi," saudara laki-laki Khair, Saad.

Selain hukuman mati, 13 dijatuhi hukuman penjara dan empat dibebaskan.

Para pemimpin protes Sudan mendesak orang untuk tetap berada di jalan di tengah kudeta militer.

"Dengan putusan ini, revolusi akan melunasi utangnya kepada para martir untuk pertama kalinya, diikuti sebanyak jumlah martir," kata sebuah pernyataan dari Asosiasi Profesional Sudan, yang mempelopori protes terhadap Bashir.